Jakarta, 30 Jumadil Awwal 1437/ 9 Maret 2016 (MINA) – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, marketing investasi BKPM untuk wilayah Timur Tengah mengidentifikasi adanya minat dari salah satu grup besar perusahaan Arab Saudi untuk berinvestasi di sektor properti dan industri.
Franky meneyebutkan, mereka direncanakan mengagendakan kunjungan ke Indonesia pada pertengahan Maret 2016 ini. Kunjungan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut adalah untuk menjajaki peluang untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
“Secara spesifik mereka mencari peluang di sektor properti dan industri, kemudian berupaya mengumpulkan informasi terkait administrasi investasi, perbankan serta ketenagakerjaan,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (9/3).
Franky mengatakan, perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Arab tersebut merupakan perusahaan terbesar kelima di Arab Saudi, dimana investasi tersebar di sektor real estate, perbankan, industri makanan dan minuman, komoditas, perhotelan, dan baja.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Mereka sudah menargetkan untuk masuk ke Indonesia sebagai salah satu destinasi investasi utama dan mereka akan masuk dalam jangka panjang,” kata Franky.
Franky menegaskan bahwa minat investasi tersebut diharapkan dapat dikawal oleh tim Marketing Officer Timur Tengah yang wilayah kerjanya mencakup Arab Saudi dan berkoordinasi dengan perwakilan RI maupun kantor perwakilan BKPM terkait.
“Kami memiliki tim Marketing Officer Timur Tengah serta kantor perwakilan di Abu Dhabi yang siap memfasilitasi rencana kunjungan maupun investasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut,” katanya.
Minat investasi yang diidentifikasi BKPM tersebut tergolong serius mengingat grup konglomerasi yang dimaksud juga masuk di daftar peringkat orang terkaya yang dilansir oleh Majalah Forbes dengan total kekayaan mencapai US$ 1,4 miliar (setara dengan Rp 194,6 triliun).
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Badan Koordinasi Penanaman Modal mulai membidik investor Timur Tengah sebagai salah satu sektor kawasan prioritas asal investasi.
Realisasi investasi negara-negara Timur Tengah di Indonesia periode 2010-2015 tercatat Rp 6,7 triliun atau setara dengan 11% relatif kecil dari komitmen yang diajukan dalam periode yang sama yang mencapai Rp 61,2 triliun. Apabila dibandingkan dengan nilai total realisasi investasi 2015 sebesar, kontribusi Timur Tengah hanya 1,2%. (L/P010/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon