Jakarta, MINA – Kongres Budaya Umat Islam Indonesia yang diadakan oleh Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua MUI Pusat KH Basri Barmanda, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Rabu (26/7).
“Kongres Budaya Umat Islam Indonesia punya posisi strategis karena menjadi tempat berkumpulnya para seniman, budayawan, ulama, umara, generasi tua dan generasi tua, menghimpun kebaikan dan nenangkal potensi bahaya yang mengancam umat dan bangsa,” kata KH Basri Barmanda saat membuka dan meresmikan Kongres Budaya Umat Islam Indonesia.
“Sesuai tema kongres yakni Mengukuhkan Peran Kebudayaan Islam Indonesia dalam Kebhinekaan Bangsa, kami mengharapkan kongres ini dapat melahirkan kesepkatan atau statement entah dalm bentuk deklarasi atau rekomendasi, yang bisa ditindaklanjuti pada masa2 yang akan datang,” ujar KH Basri.
Ketua Panitia Kongres Budaya Umat Islam Indonesia, Ustadz Erick Yusuf mengatakan, Kongres Budaya Umat Islam Indonesia bukan proses yang instan. Kongres ini telah melalui perjalanan cukup panjang. Terbentuk sejak masa Komisi Seni Budaya dan Perdababan Islam (KSBPI) MUI yang kemudian menjadi LSBPI.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Kami ingin sekali bersama budayawan menghasilkan tuntunan seni budaya yang positif di tengah gerusan budaya luar yang masuk, yang di zaman mesdos ini bisa dibuka oleh selubh masyarakat, termasuk generasi muda,” kata Ustadz Erick Yusuf saat memberikan sambutan pembukaan.
Kongres Budaya Umat Islam Indonesia dihadiri oleh para pimpinan MUI, ulama; pimpinan/perwakilan ormas Islam, ormas kepemudaan, kampus; seniman dan budayawan. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal