Jakarta, MINA – Sejumlah kolaborator dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Republika, Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Universitas Gadjah Mada (UGM), serta Istiqlal Global Fund (IGF) menggelar inisiasi “Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari” dalam rangka mencari solusi atasi perubahan iklim.
Inisiatif “Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari” dimulai dengan serangkaian penelitian dan jajak pendapat pada akhir 2021. Selanjutnya, pada Mei 2022, kolaborator “Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari” juga telah mengadakan tiga grup diskusi terarah yang berfokus pada anak muda sebagai pemimpin perubahan iklim, bencana sebagai proksi perubahan iklim, serta pembangunan berkelanjutan yang berkeadilan, terutama keterkaitan ketiganya dengan umat Islam, demikian keterangan tertulis yang diterima MINA.
Rangkaian acara tersebut kemudian disusul kongres untuk menyepakati isi-isi komitmen yang berbentuk seruan oleh berbagai organisasi Islam dan pemangku kepentingan lainnya pada Kamis (27/7). Kesepakatan yang diberi nama “Risalah Umat Islam untuk Indonesia Lestari” yang kemudian dibacakan di Masjid Istiqlal pada Jumat (29/7).
“Tujuan dari kegiatan ini adalah menyatukan umat Islam dalam forum bersama untuk mencari dan mengembangkan solusi atas krisis iklim, baik dalam mitigasi maupun adaptasi,” ujar Muhammad Ali Yusuf, salah satu kolaborator yang memimpin jalannya acara Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari, di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis
Menurutnya, inisiatif perlindungan lingkungan dan solusi iklim dari berbagai organisasi Islam dan umat Islam secara umum telah dimulai sejak lama. Namun, inisiatif-inisiatif baik ini belum dilihat sebagai salah satu potensi utama yang dimiliki Indonesia, dan banyak dari inisiatif ini yang belum dikenal oleh masyarakat luas.
“Melalui Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari, para kolaborator berharap dapat memperbesar dampak solusi iklim yang telah dilakukan, serta mengisi celah yang masih ada,” ujar Mahesti Hasanah, kolaborator Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari, yang juga memimpin jalannya kongres bersama Ali.
Risalah nantinya diharapkan dapat menjadi panduan bagi berbagai organisasi dalam mencari solusi perubahan iklim yang sejalan dengan nilai-nilai Islam. Risalah tersebut akan diserahkan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Masjid Istiqlal pada Jumat (29/7), yang bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1444 H.
Selain KH Ma’ruf Amin, pembacaan Risalah juga rencananya dihadiri Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (R/R7/P2)
Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan
Mi’raj News Agency (MINA)