New York, MINA – Konsul Jenderal India di New York, Sandeep Chakravorty menyeru Pemerintah New Delhi memaksakan permukiman Hindu di Kashmir seperti Israel membangun permukiman Yahudi di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki.
Idenya disampaikan saat pidato di hadapan sekelompok umat Hindu Kashmir yang dikenal sebagai Pandit. Banyak dari mereka melarikan diri dari kekerasan di wilayah tersebut pada tahun 1970-an. Pidato itu direkam dalam video dan dibagikan secara luas di media sosial dan media internasional pada Kamis (28/11).
Pernyataannya itu memancing kemarahan masyarakat luas di media sosial dan mendesak Chakravorty untuk mengundurkan diri.
“Saya percaya kondisi keamanan di Jammu dan Kashmir akan membaik. Ini akan memungkinkan para pengungsi untuk kembali dan dalam hidup Anda, Anda akan dapat kembali… karena kita sudah memiliki model di dunia,” kata Chakravorty kepada hadirin, merujuk pada permukiman Yahudi yang dibangun Israel.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
“Saya tidak tahu mengapa kita tidak mengikutinya. Ini telah terjadi di Timur Tengah, Anda harus melihat, jika rakyat Israel dapat melakukannya. Kita juga bisa melakukannya,” ujarnya, seperti dikutip dari Middle East Eye (MEE).
Pada 5 Agustus, pemerintah pusat India resmi mencabut hak otonomi khusus negara bagian Jammu dan Kashmir, sehingga bisa memungkinkan orang dari luar lembah itu memiliki tanah, properti dan bisnis yang sebelumnya dilarang di wilayah tersebut.
Dalam memaksakan keputusan itu, India yang menduduki Kashmir mengirim pasukan militer tambahan untuk mengunci daerah tersebut dengan penerapan jam malam dan pemutusan jaringan internet, seluler, dan telekomunikasi lainnya. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Mi’raj News Agency (MINA)