Lampung Selatan , MINA – Cara mendidik anak diera digital dapat menggunakan metode 3T, demikian konseler keluarga, Asti Fitria.
Berbicara dalam acara Taklim Bulanan Majelis Taklim Al-Hidayah Negararatu yang dilaksanakan di Masjid At-Taqwa komplek Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Jumat (2/2), Asti menjelaskan, T yang pertama yaitu time (waktu), ini terkait waktu bercengkerama orang tua kepada anaknya.
“Sebab biasanya orang tua tidak memiliki banyak waktu untuk anaknya, dan kapan waktu yang tepat untuk bisa intens bercengkrama dengan anak,”ujarnya
Menurutnya, momen yang tepat untuk bercerita kepada anak yaitu menjelang tidur, dan setelah bangun dari tidur, sebab saat itu gelombang yang muncul adalah alpha, sehingga ketika tidur otakpun berkerja.
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
“Alpha adalah gelombang elektromagnet dalam otak pada saat otak kita rileks, saat itu adalah momen yang tepat untuk dapat menanamkan nilai-nilai kebaikan,” ujarnya.
Kemudian, T yang kedua adalah training (bimbingan). Dalam memberikan pelajaran pada anak, orang tua harus menjadi model bagi si anak.
“Guna membangkitkan emosi anak maka orang tua harus ekspresif dalam menyampaikan sebuah cerita,” katanya.
Menurutnya salah satu sentuhan yang paling efektif untuk meningkatkan kecerdasan anak adalah sentuhan pada punggung dan usapan kepala.
Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah
Lebih lanjut ia menjelaskan, T yang ketiga yakni tools (sarana) seperti ruang membaca atau seperti perpustakaan kecil di rumah.
“Bagaimana seorang anak akan suka membaca sejak dini, apabila orang tuanya lebih suka memegang remote televisi dari pada membaca buku,” katanya.
Di era digital, perlu perhatian intens orang tua dalam mendidik anak, sehingga bisa memanfaatkan teknologi untuk pendidikan anak, namun tidak berdampak negatif.
Apalagi, banyak kasus di mana anak kecil rusak mentalnya karena tidak bisa memanfaatkan teknologi secara benar, juga tidak diawasi dan dibimbing orang tua secara benar bagaimana memanfaatkan teknologi.
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue
Beberapa waktu lalu, salah seorang remaja di Desa Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur, tiba-tiba meninggal dunia saat bermain game, korban ditemukan dalam keadaan duduk. juga kasus bagaimana anak sampai dirawat di Rumah Sakit Jiwa karena kecanduan bermain game.(L/ayu/B01/P1)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Kamis Ini