Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konselor Keluarga : Orang Tua Jangan Hanya Andalkan Sekolah

Nur Hadis - Sabtu, 3 Februari 2018 - 05:13 WIB

Sabtu, 3 Februari 2018 - 05:13 WIB

101 Views

Taklim bulanan Majelis Al-Hidayah di Masjid At-Taqwa, Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Jumat (2/2). Photo: Hadis/MINA.

Taklim Bulanan Majelis Taklim Al-Hidayah di Masjid At-Taqwa, Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Jumat (2/2). Photo: Hadis/MINA.

 

Lampung Selatan, MINA – Orang tua hendaknya tidak hanya mengandalkan sekolah dan guru sebagai pendidik, demikian Konselor Keluarga, Asti Fitria, dalam taklim bulanan Majelis Al-Hidayah di Masjid At-Taqwa, Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Jumat (2/2).

“Jangan hanya mengandalkan sekolah dan guru, karena bagaimanapun, pendidikan pertama adalah orang tua. Sekolah hanya pendukung,” ujar Asti yang juga alumnus S2 Bimbingan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia ini.

Asti yang kerap menjadi pembicara dalam seminar parenting ini mengatakan, zaman globalisasi membuat  orang tua membutuhkan cara yang berbeda dalam mendidik anak. sebab mereka yang kini hidup di Era digital memiliki pola hidup yang berbeda.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan Ringan hingga Sedang

Ia mengatakan, dalam hal ini, orang tua tidak seharusnya bersikap apatis dengan kemajuan teknologi, melainkan turut mengikuti perubahan zaman dan menjadikan anak tetap dalam pengawasan serta pendampingan.

Asti mengatakan, mengikuti perubahan zaman bukan berarti ikut-ikutan hal yang tidak wajar seperti penggunaan media sosial yang berlebihan, melainkan tahu kehidupan di dunia maya untuk mengawasi kegiatan anak.

“Jangan asal membelikan gadget untuk anak tanpa memberikan edukasi yang cukup mengenai manfaat dan dampak buruknya,” katanya.

Sebab menurutnya, saat ini kita menjadikan medsos sebagai sumber referensi utama, maka sebagai orang tua harus memberikan pendampingan dan pengawasan terhadap anak.

Baca Juga: Sheikh Mahmoud Anbar: Empat Alasan Operasi Badai Al-Aqsa oleh Pejuang Palestina

“Sehingga tidak jadi generasi selfis, mementingkan diri sendiri, ini yang menimbulkan banyak petaka, musibah, karena tidak bisa memanagenya dengan baik. kadang curhat di medsos sehingga mengakibatkan ribut-ribut di keluarga,” katanya.

Setiap keluarga, menurutnya mempunyai visi masing-masing, dengan teknologi yang dikuasai dengan tepat bisa selaras, tetap bisa gunakan medsos, tapi dapat menyelaraskannya dengan visi keluarga tersebut.

“Banyak orang tua tidak menyadari hakikat sebagai orang tua, padahal ada visi besar. Ini project besar, sehingga terbentuk keluarga tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. maka inti dari kegiatan ini adalah penyadaran,” ujarnya.

Kegiatan taklim yang diadakan satu bulan sekali ini telah berjalan selama 7 tahun. Bergilir diadakan di dusun-dusun se-desa Negararatu. (L/cha/B01/P1)

Baca Juga: Paripurna DPR Sahkan RUU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi DKJ

Mi’raj News Agency (MINA).

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
MINA Millenia
Indonesia
Kolom