Konsep Islam dalam Menghadapi Krisis Iklim Melalui Solusi Berbasis Alam

Dr. Hayu Prabowo, Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (LPLH-SDA MUI).(Foto: MINA)

Oleh Dr. Hayu Prabowo, Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (LPLH-SDA MUI)

Krisis iklim telah menjadi isu global yang semakin mendesak. Emisi gas rumah kaca yang berlebihan dari aktivitas manusia telah menyebabkan peningkatan suhu bumi, memicu berbagai dampak negatif seperti kenaikan permukaan laut, kekeringan, banjir, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Krisis iklim telah menjadi ancaman nyata bagi keberlangsungan hidup manusia dan seluruh makhluk di bumi.

Pemanasan global, perubahan pola cuaca ekstrem, dan bencana alam yang semakin sering terjadi adalah beberapa dampak yang telah kita rasakan. Jika tidak segera ditangani, krisis iklim akan mengancam keberlangsungan hidup generasi mendatang.

Dalam menghadapi tantangan besar ini, umat Islam dapat menggali nilai-nilai luhur dari ajaran agamanya, khususnya konsep Hablum Minal Alam, yang mengajarkan tentang pentingnya menjaga hubungan harmonis antara manusia dengan alam.

Hablum Minal Alam adalah konsep dalam Islam yang menekankan pentingnya hubungan timbal balik antara manusia dengan alam semesta.

Baca Juga:  Putra Netanyahu Tuduh Militer dan Intelejen Shin Bet Berkhianat

Alam diciptakan oleh Allah Subahanahu Wa Ta’la sebagai rahmat bagi seluruh makhluk, dan manusia sebagai khalifah di bumi memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mengelolanya dengan bijaksana. Konsep ini mengajarkan bahwa kesejahteraan manusia sangat bergantung pada keseimbangan ekosistem alam.

Solusi Berbasis Alam: Pendekatan Holistik untuk Mengatasi Krisis Iklim

Solusi berbasis alam (Nature-based Solutions/NbS) adalah pendekatan yang memanfaatkan alam untuk mengatasi berbagai tantangan lingkungan dan sosial.

Pendekatan ini melibatkan perlindungan, pengelolaan, dan restorasi ekosistem alami untuk meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim, mengurangi risiko bencana, dan meningkatkan kesejahteraan manusia. Beberapa contoh solusi berbasis alam antara lain:

  • Penghijauan dan Konservasi Hutan: Menanam pohon dan menghijaukan lahan dapat membantu menyerap karbon dioksida dari atmosfer, mengurangi erosi tanah, dan menjaga kualitas air. Melindungi hutan yang ada juga sangat penting untuk menjaga keanekaragaman hayati, mengatur siklus air, dan mencegah banjir.
  • Pertanian Berkelanjutan: Menerapkan praktik pertanian yang ramah lingkungan seperti penggunaan pupuk organik, rotasi tanaman, dan pengendalian hama terpadu dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, menjaga kesuburan tanah, dan meningkatkan ketahanan pangan.
  • Restorasi Ekosistem: Mengembalikan fungsi ekosistem yang rusak seperti sungai, lahan gambut, dan pesisir. Ini termasuk rehabilitasi sungai untuk memperbaiki kualitas air dan mencegah banjir, merestorasi lahan gambut untuk mengurangi emisi karbon dan mencegah kebakaran, serta memulihkan ekosistem pesisir seperti mangrove dan padang lamun untuk melindungi pantai dari erosi dan meningkatkan kualitas air.

Baca Juga:  Dua Serangan Udara Israel di Kamp Nuseirat, 17 Warga Syahid

Hablum Minal Alam dan Solusi Berbasis Alam: Perspektif Islam

Konsep Hablum Minal Alam sejalan dengan prinsip-prinsip solusi berbasis alam. Islam mengajarkan bahwa alam adalah amanah dari Allah Subahanahu Wa Ta’la yang harus dijaga dan dikelola dengan baik. Dalam Al-Quran, Allah Subahanahu Wa Ta’la berfirman:

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum: 41)

Ayat ini mengingatkan kita akan dampak negatif dari tindakan manusia yang merusak alam dan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan. Solusi berbasis alam adalah cara untuk mengembalikan keseimbangan tersebut dan memulihkan hubungan harmonis antara manusia dengan alam.

Baca Juga:  Tahun 2025 Akan Menjadi Haji Terakhir di Musim Panas 

Krisis iklim adalah tantangan global yang membutuhkan tindakan nyata dari seluruh umat manusia.

Konsep Hablum Minal Alam dalam Islam memberikan landasan kuat bagi umat Islam untuk berperan aktif dalam mengatasi krisis ini melalui solusi berbasis alam.

Dengan menjaga dan memulihkan alam, kita tidak hanya melindungi bumi dan seluruh makhluk yang hidup di dalamnya, tetapi juga memenuhi tanggung jawab kita sebagai khalifah di bumi.

Mari kita jadikan konsep Hablum Minal Alam sebagai pedoman dalam menghadapi krisis iklim. Dengan menerapkan solusi berbasis alam, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.[]

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Widi Kusnadi