Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Bersama Menristek dan Penetapan Penerima Dukungan

Lailatul Mukarromah - Senin, 18 Mei 2020 - 21:10 WIB

Senin, 18 Mei 2020 - 21:10 WIB

2 Views

Jakarta, MINA – Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) melalui Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 menyelenggarakan program pendanaan riset dan inovasi.

Kegiatan tersebut untuk para peneliti dan perekayasa yang melakukan kegiatan riset dan pengembangan guna menangani pandemi COVID-19. Demikian keterangan tertulis yang diterima MINA, Senin (18/5).

Program pendanaan juga dimaksudkan untuk melakukan diseminasi hasil Penelitian, Pengembangan, Pengkajian dan Penerapan (Litbangjirap) COVID-19, serta mendorong sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, lembaga litbangjirap, perguruan tinggi, pusat penelitian, rumah sakit, dan industri dalam kerangka hilirisasi hasil-hasil litbangjirap.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro sangat mengapresiasi upaya riset dan inovasi yang dilakukan oleh para peneliti dan perekayasa yang tergabung dalam konsorsium tersebut.

Baca Juga: Cegah Kecelakaan Jelang Mudik, Puluhan Supir Bus Jalani Tes Urine

“Saya berharap ke depannya, penelitian Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 ini dapat mendorong terciptanya inovasi produk kesehatan dalam negeri yang bermanfaat bagi masyarakat banyak, terutama dalam kondisi pandemi ini”, ujar Menteri Bambang dalam acara Dialog Peneliti/Perekayasa Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Bersama Menteri Ristek/BRIN, Senin (18/5).

Setelah melalui seleksi ketat yang mencakup review proposal dan presentasi secara daring, Kemenristek/BRIN mengumumkan 134 proposal riset yang mendapatkan pendanaan tahap pertama dengan total anggaran sebesar Rp 60,6 M.

Adapun proposal riset yang mendapatkan pendaan tersebut meliputi enam bidang prioritas, yaitu:

(1) Pencegahan, sebanyak 25 proposal kegiatan,
(2) Skrining dan diagnosis, sebanyak 12 proposal kegiatan,
(3) Alat kesehatan dan Pendukungnya, sebanyak 34 proposal kegiatan,
(4) Obat-obatan dan Terapi, sebanyak 20 proposal kegiatan,
(5) Multicenter clinical trial, sebanyak 13 proposal kegiatan,
(6) Sosial humaniora dan Public Health Modelling, sebanyak 30 proposal kegiatan.

Baca Juga: Gaza Berdarah: 50 Ribu Nyawa Melayang, DPR Desak Pemerintah RI Bertindak Tegas

“134 proposal riset tersebut sudah melalui proses seleksi ketat yang mencakup review proposal dan presentasi secara daring kepada tim penilai dari Kemenristek/BRIN,” jelas Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 . Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D.

Beberapa hasil riset dan inovasi tahap pertama ini bahkan telah diserahkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada April (6/4) lalu dan digunakan oleh berbagai fasilitas kesehatan yang membutuhkan.

Produk tersebut antara lain Tes Kit baik yang berbasis PCR atau non PCR, handsanitizer dari LIPI-BPPT, mobile handwasher dari BPPT, ventilator, robot kesehatan (Raisa) dari ITS-Unair, alat kesehatan lain dan APD dari beberapa pusat riset.

Beberapa produk lainnya akan segera diluncurkan pada tanggal 20 Mei 2020 bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, dan sekaligus momentum dalam kebangkitan “Inovasi Indonesia” menuju Kemandirian bangsa pada produk kesehatan, khususnya dalam penanganan Covid-19. (R/R11/RI-1)

Baca Juga: Pangandaran Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 4,7

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kemenag Siapkan Ribuan Posko Masjid Ramah di Jalur Mudik 2025

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Indonesia
Indonesia
Indonesia