Yerussalem, MINA – Para pejabat Palestina mengecam keputusan AS menurunkan status konsulatnya untuk Palestina, dan menggabungkannya dengan Kedutaan AS di Israel, yang keduanya sama-sama berada di kota Yerusalem
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan langkah itu dimaksudkan untuk efisiensi yang signifikan dan meningkatkan efektivitas. Demikian MEMO yang dikutip MINA, Jumat (20/10)
Ia juga menambahkan bahwa penggabungan dua misi itu tidak merubah kebijakan AS mengenai masalah Israel-Palestina.
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Malki mengecam keputusan AS itu, dan mengatakan hal itu membuktikan bahwa pemerintah AS mendukung agenda pemukiman ilegal Israel dan memperlakukan seluruh wilayah Palestina sebagai satu unit politik di bawah kendali Israel.
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel
Sekretaris Jenderal PLO Saeb Erekat juga mengecam keputusan tersebut, mengakhiri keberadaan Konsulat AS di Yerussalem tidak ada hubungannya dengan efisiensi dan hanya menyenangkan tim ideologis AS serta mendukung pelanggaran dan kejahatan Israel.
Dalam siaran pers resmi, Menlu. AS Pompeo menambahkan bahwa dia telah “meminta Duta Besar AS untuk Israel David Friedman menyatukan konsulat dan kedutaan ini.
Pilihan Friedman sebagai ketua akan ditafsirkan sebagai pukulan lebih lanjut bagi warga Palestina mengingat pandangannya yang sangat pro-Israel dan sejarah dukungannya untuk kebijakan Israel.
Pada bulan Mei Friedman mendapat kritik keras karena menerima gambar Dome of the Rock, ikon Yerusalem yang diganti dengan Kuil Yahudi. Insiden itu memicu kemarahan serta kecaman dari universitas Al-Azhar Kairo dan Hamas menyebut langkah itu sebagai hasutan.
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Keputusan untuk menurunkan konsulat adalah yang terbaru dalam serangkaian tindakan hukuman yang diambil oleh AS terhadap Palestina. Pada bulan Mei, AS memindahkan kedutaannya untuk Israel ke Yerusalem dan secara sepihak mengumumkan Yerusalem ibukota kota Israel, sehingga menuai kecaman internasional dan memicu protes luas. (T/Ast/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat