Istanbul, MINA – Pengusaha Suriah menginvestasikan lebih dari 360 juta dolar AS (Rp4,7 triliun) di Turki, laporan Economist’s Platform yang berbasis di Istanbul mengungkapkan.
Platform, yang juga menjalankan “Program untuk Meningkatkan Kondisi Orang-Orang Suriah,” mengeksplorasi dalam laporannya, kontribusi imigran Suriah berlangsung selama enam tahun terakhir.
Laporan menyebutkan, hampir 800 perusahaan baru didirikan dengan kemitraan pengusaha Suriah sampai tahun 2016, dan angka tersebut mencapai sekitar 1.000 dalam enam bulan pertama tahun 2017, Mi’raj News Agency (MINA) melaporkan dari sumber Daily Sabah.
Laporan juga memprediksi, “Lebih dari 2.000 perusahaan akan didirikan oleh pengusaha Suriah dengan kemitraan di Turki tahun ini”.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Ini menunjukkan fakta bahwa pengusaha Suriah terus berinvestasi di Turki selama ini,” laporan menambahkan.
Mereka menginvestasikan lebih dari 90 juta dolar AS pada tahun 2014, 84 juta dolar AS pada tahun 2015, 80 juta dolar AS pada tahun 2016 dan 45 juta dolar AS pada paruh pertama tahun 2017, dengan total investasi sejak 2014 mencapai 360 juta dolar AS (Rp4,7 triliun).
Perusahaan-perusahaan investasi Suriah, dengan lebih dari 6.322 perusahaan baru, menyumbang hampir 14 persen dari semua perusahaan yang didirikan dengan menggunakan modal penyertaan asing di Turki sejak 2011.
Bisnis tersebut, rata-rata menginvestasikan lebih dari 57.000 dolar AS di Turki.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Laporan tersebut juga menemukan bahwa jumlah warga Suriah dalam jumlah total pekerja asing adalah 12,4 persen. Sedikitnya 7.053 orang Suriah menerima ijin kerja tahun lalu.
“Setelah migrasi bergelombang tersebut, sejumlah perusahaan Suriah telah membantu warganya sendiri mendapatkan pekerjaan dan tinggal di Turki. Bisnis-bisnis ini juga memberikan kontribusi yang jelas bagi ekonomi Turki,” laporan tersebut menyimpulkan. (T/RS2//P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata