Damaskus, 10 Jumadil Awwal 1437/18 Februari 2016 (MINA) – Bantuan kemanusiaan mulai mencapai tiga daerah terkepung di Suriah setelah konvoi truk yang penuh dengan persediaan meninggalkan Damaskus, Rabu (17/2).
Sebelumnya PBB telah mendesak pihak yang bertikai untuk menggunakan pengiriman bantuan sebagai “langkah pertama” menyepakati gencatan senjata, demikian Al-Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Juru bicara PBB mengatakan, Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon menginginkan penghentian permusuhan di Suriah secepat mungkin dan pengiriman konvoi bantuan dinilai langkah pertama yang sangat penting.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, dibukanya akses ke daerah terkepung sebagai bagian dari kesepakatan PBB dengan Pemerintah Damaskus untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke lima wilayah terkepung.
Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling
Setidaknya 100 truk bergerak dari ibukota pada Rabu sore membawa pasokan ke warga yang terperangkap.
Sekitar 35 kendaraan kemudian tiba di pintu masuk menuju Moadamiyet Al-Sham, sebuah kota yang dikuasai oposisi Suriah di dekat Damaskus yang dikepung oleh pasukan Presiden Bashar Al-Assad.
Bulan Sabit Merah Suriah mengatakan, sebanyak 18 truk lainnya berangkat ke Kota Foua dan Kafraya di Provinsi Idlib yang dikepung oposisi.
Sekitar 50 truk lebih melakukan perjalanan ke Madaya dan Zabadani, dua kota yang dikepung rezim di dekat Damaskus.
Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah
PBB mengatakan setelah pembicaraan darurat di Damaskus pada Selasa, Pemerintah Suriah telah menyetujui akses ke tujuh daerah yang terkepung. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel