Jenewa, MINA – Sebuah konvoi bantuan memasuki Afrin di utara Suriah pada Kamis (1/3) untuk pertama kalinya sejak Turki melancarkan Operasi Ranting Zaitun melawan Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kudi pada 20 Januari lalu.
Konvoi 29 truk yang membawa makanan, air dan obat-obatan akan menjangkau 50.000 orang di wilayah yang berbatasan dengan Turki tersebut.
“Ini adalah konvoi pertama kami untuk Afrin sejak awal serangan di daerah tersebut,” kata Ingy Sedky, juru bicara Komite Palang Merah Internasional, demikian The New Arab melaporkan.
Bulan Sabit Merah Arab Suriah mengatakan, truk-truk itu telah sampai di Afrin dan kota Tal Rifaat.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
Menurut kelompok pemantauan Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR), lebih dari 140 warga sipil telah meninggal sejak Turki memulai operasi militernya bulan lalu.
Namun, Pemerintah Ankara membantah penghitungan tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya memberikan “perhatian penuh” untuk menghindari korban sipil.
Sejak 20 Januari, ribuan orang telah melarikan diri dari Afrin menuju kota-kota terdekat atau daerah yang dikuasai Pemerintah Suriah.
Turki baru-baru ini mengkritik Amerika Serikat dan Perancis karena menyarankan gencatan senjata 30 hari yang disahkan di Dewan Keamanan PBB, setelah pengeboman pasukan Pemerintah Suriah di Ghouta Timur. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA