Gaza, MINA – Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan pada Jumat (3/11) jumlah korban agresi Israel yang sedang berlangsung menjadi 9.155 syahid di Gaza dan 144 syahid di Tepi Barat.
“9.155 syahid di Jalur Gaza, lebih dari 24.000 orang terluka, dan di Tepi Barat jumlah korban meningkat menjadi 144 syahid, serta 2.200 orang mengalami luka-luka, sejak 7 Oktober ini, lebih dari 73% di antaranya adalah anak-anak, perempuan, dan lansia,” kata Kemenkes Palestina dalam siaran persnya, MA’AN melaporkan.
Dia menunjukkan bahwa Rumah Sakit Persahabatan Turki satu-satunya yang merawat pasien kanker berhenti berfungsi akibat pemboman dan kehabisan bahan bakar. Tercatat 16 dari 35 rumah sakit berhenti berfungsi akibat pemboman Israel dan kehabisan bahan bakar.
Ia menjelaskan, para dokter masih terpaksa melakukan operasi tanpa anestesi, termasuk bagi mereka yang terluka akibat bom dan perempuan yang melahirkan melalui operasi caesar.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Sudah 28 hari sejak dimulainya serangan Otoritas Pendudukan pendudukan telah melarang pasien meninggalkan Jalur Gaza untuk menjalani perawatan di rumah sakit Yerusalem dan wilayah jajahan Tahun 1948, termasuk 2.000 pasien penderita kanker.
Pada tanggal 29 Oktober, Kemenkes menerima laporan sekitar 1.950 warga hilang, termasuk 1.050 anak-anak, yang mungkin terjebak atau menjadi syahid di bawah reruntuhan rumah akibat pengeboman menunggu untuk dipulihkan.
Menurut Kemenkes, Pertahanan Sipil mengangkat isu pembusukan mayat di bawah bangunan yang runtuh, di tengah terbatasnya misi penyelamatan, yang meningkatkan keprihatinan kemanusiaan di wilayah tersebut, menunjukkan bahwa lembaga-lembaga kemanusiaan dan staf mereka menghadapi tekanan besar dalam memberikan bantuan kemanusiaan karena agresi yang sedang berlangsung, pembatasan pergerakan, dan kekurangan listrik, bahan bakar, air, dan obat-obatan.(T/R5/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat