Ankara, 26 Dzulhijjah 1436/10 Oktober 2015 (MINA) – Korban ledakan bom kembar yang menargetkan aksi damai di depan stasiun kereta api ibukota Turki, Ankara, pada Sabtu (10/10), telah meningkat menjadi sedikitnya 86 orang tewas dan 186 lainnya luka-luka.
Kementerian Dalam Negeri Turki mengumumkan, sebagian besar korban terdiri dari peserta demonstran yang sedang berkumpul di luar stasiun sebelum menuju lokasi aksi di Sihhiye Square, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Aksi diselenggarakan oleh Konfederasi Serikat Perdagangan Sektor Publik (KESK) yang menyerukan diakhirinya konflik baru antara organisasi bersenjata Kurdi PKK dan militer Turki.
Juru bicara kepolisisan Ankara mengatakan, ada sekitar 14.000 orang berada di daerah stasiun pada saat ledakan. Petugas terus bekerja untuk mengkonfirmasi jumlah korban.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Mayat-mayat terbaring di depan stasiun di Jalan Hipodrum dan paramedis mendahulukan korban luka, sementara helikopter terbang berputar-putar di atas lokasi.
Spanduk dan bendera protes berserakan di tanah dan anggota masyarakat membantu membawa korban luka ke ambulans dan bus untuk membawa mereka ke rumah sakit, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sebuah video yang tersebar di media sosial menunjukkan para pemuda membentuk lingkaran, mereka menari dan menyanyi sebelum ledakan terjadi.
Serangan bom itu terjadi di tengah meningkatnya kekerasan baru antara PKK dan militer Turki.
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB
Pemerintah Turki sedang mempersiapkan pemilihan umum pada 1 November untuk memecahkan kebuntuan politik yang dihasilkan dari pemilu Juni lalu yang dirusak oleh kekerasan, termasuk serangan bom pada reli Partai Rakyat Demokrat yang menewaskan empat orang. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)