Dakar (Senegal), 9 Dzulqo’dah 1435/4 September 2014 (MINA) – Angka baru yang dirilis oleh Badan PBB untuk kesehatan dunia WHO mengatakan, 3.500 orang yang terinfeksi dan 1.900 orang telah meninggal oleh virus Ebola di Liberia, Guinea, Sierra Leone dan Nigeria sejak Desember 2013.
Setidaknya, lembaga itu telah mengalokasikan dana $ 600 juta untuk melawan arus wabah Ebola di negara-negara Afrika Barat. Aljazeera melaporkan seerti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Kamis.
Laju infeksi sangat cepat, dengan hampir 400 kematian dalam sepekan terakhir. Virus ini pertama kali terdeteksi di hutan Guinea tenggara.
Dalam analisisnya pada pekan lalu, WHO memperingatkan virus Ebola di Afrika Barat bisa menginfeksi lebih dari 20.000 orang dan menyebar kesejumlah negara-negara berkembang.
Baca Juga: Trump Klaim Mesir dan Yordania akan Patuhi Usulan Pembersihan Etnis Palestina
Para ahli memperingatkan, virus Ebola bisa menyebar di luar lima negara Afrika Barat. “Ini bukan penyakit Afrika. Ini adalah virus ancaman bagi seluruh umat manusia,” kata Gayle Smith, anggota Dewan Keamanan Nasional AS.
PBB mengatakan, kekhawatiran muncul di Nigeria setelah pemerintah mengumumkan bahwa orang ketujuh telah meninggal akibat virus itu.
Dr David Nabarro, Koordinator PBB untuk penanggulangan Ebola mengatakan, biaya yang dibutuhkan untuk mengontrol virus tersebut mencapai $ 600 juta. Jumlah itu lebih tinggi dari perkiraan awal sebesar $ 490 juta.
Kunci untuk mencegah Ebola dengan mengisolasi dan mengobati pasien sedini mungkin, pemantauan tanda-tanda penyakit dan mengubur pasien terjangkit, ” kata Tom Kenyon, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Ebola.
Baca Juga: Tabrakan Pesawat American Airlines vs Helicopter UH-60 Black Hawk, Ini Reaksi Trump
Penyakit virus ebola (EVD) atau demam berdarah Ebola (EHF) adalah penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus Ebola. Gejalanya biasanya dimulai dua hari hingga tiga pekan setelah terjangkit virus, dengan adanya demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala. Biasanya diikuti dengan mual, muntah, dan diare, serta menurunnya fungsi liver dan ginjal. Pada saat itu, beberapa orang mulai mengalami masalah pendarahan.
Untuk memastikan diagnosis, sampel darah diuji untuk antibodi virus, RNA virus, atau virus itu sendiri. (T/P011/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Mengenaskan, Pembakar Al-Qur’an Asal Swedia Ditemukan Tewas di Apartemenya
Baca Juga: Albania Tolak Terima Pengungsi Palestina
Baca Juga: Selandia Baru Wajibkan Warga Israel Ungkap Rincian Dinas Militernya saat Ajukan Visa