Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu (9/2) mengumumkan, korban tewas akibat runtuhnya sebuah gedung apartemen di kota Istanbul sebanyak 18 orang.
Blok delapan di distrik Kartal yang menjadi pusat komunitas orang Asia itu runtuh pada Rabu (6/2), tetapi penyebabnya belum jelas.
Bangunan empat lantai di Istanbul itu pernah hancur tahun lalu setelah badai hebat. Pada Januari 2017, dua orang tewas ketika bangunan lain runtuh di bagian kelas pekerja kota.
Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan kepada wartawan Anadolu bahwa korban tewas 18 orang dan 14 lainnya cedera.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Kami memiliki banyak pelajaran untuk dipelajari dari ini. Kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” kata Erdogan, yang mengunjungi situs tersebut pada Sabtu.
Presiden juga pergi ke rumah sakit untuk berbicara dengan korban, kemudian menghadiri pemakaman sembilan anggota satu keluarga yang kehilangan nyawa mereka dalam bencana tersebut.
Pihak berwenang Turki mengatakan 43 orang terdaftar tinggal di gedung itu.
Menteri Lingkungan Hidup Murat Kurum, yang menemani Erdogan, mengatakan blok itu telah menampung 14 apartemen dan tiga bisnis.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Media Andolu Turki melaporkan, tiga dari delapan lantai dibangun secara ilegal di kota metropolitan yang dihuni sekitar 15 juta orang.
Insinyur dan arsitek secara teratur memperingatkan terhadap lantai tambahan ilegal yang menurut mereka justru melemahkan struktur konstruksi, serta menempatkannya pada risiko yang lebih besar jika terjadi gempa bumi. (T/Gun/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata