Kabul, MINA – Juru bicara Kementerian Kesehatan Afghanistan Sharafat Zaman mengatakan, ribuan orang yang terkena dampak gempa bumi membutuhkan air bersih, makanan dan berisiko terkena penyakit
“Orang-orang sangat membutuhkan makanan dan air bersih,” kata Zaman seperti dikutip The New Arab, Senin (27/6).
Ia menambahkan, para pejabat telah mengelola obat-obatan untuk saat ini, tetapi menangani mereka yang kehilangan rumah akan menjadi tantangan.
“Kami meminta masyarakat internasional, organisasi kemanusiaan untuk membantu kami dengan makanan, obat-obatan dan yang terkena penyakit karena mereka tidak memiliki rumah dan tempat tinggal yang layak untuk hidup,” katanya.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Sedikitnya 1.000 orang meninggal, 2.000 terluka dan 10.000 rumah hancur dalam gempa yang terjadi Rabu (22/6) pagi tersebut.
Selain itu, Kantor Kemanusiaan PBB (OCHA) memperingatkan, wabah kolera akan menjadi ancaman serius bagi warga Afghanistan pasca musibah gempa tersebut.
PBB dan beberapa negara lain telah mengirimkan bantuan ke daerah-daerah yang terkena dampak dan baru akan tiba dalam beberapa hari mendatang.
Taliban menyerukan pencabutan sanksi dan pembekuan miliaran dolar aset bank sentral yang disimpan di lembaga keuangan Barat.
Baca Juga: Demonstrasi di Seluruh Dunia Tuntut Hentikan Perang di Gaza dan Lebanon
Di Kabul, rumah sakit yang khusus merawat korban perang telah membuka bangsal mereka untuk korban gempa, tetapi sebagian besar orang tetap berada di daerah yang hancur akibat gempa.
“Rumah kami hancur, kami tidak memiliki tenda… ada banyak anak bersama kami. Kami tidak punya apa-apa. Makanan dan pakaian kami… semuanya berada di bawah puing-puing,” kata Hazrat Ali, seorang warga Afghanistan. (T/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Solidaritas untuk Gaza Dominasi Festival Palestina di London