Nassau, MINA – Korban selamat dari Badai Dorian pada Rabu memilih melalui puing-puing rumah yang rusak oleh angin kencang. Mereka berjuang untuk mendapat bahan bakar generator dan mengantre makanan setelah salah satu badai Karibia paling kuat dalam catatan menghancurkan bagian-bagian Bahama.
Dorian, badai yang paling merusak menyerang negara pulau itu, menewaskan sedikitnya 20 orang, menurut Menteri Kesehatan Bahama Duane Sands.
Namun, jumlah korban dipastikan akan meningkat karena ruang lingkup kehancuran menjadi lebih jelas, dengan video udara Kepulauan Abaco di Bahama utara menunjukkan kehancuran yang parah.
Mark Lowcock, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk urusan Kemanusiaan, mengatakan dalam panggilan konferensi dengan wartawan bahwa ia memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat secara signifikan, demikian Al Jazeera melaporkan.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Di Amerika Serikat, Carolina Selatan sedang mempersiapkan rekor lonjakan badai dan banjir besar dengan potensi hujan lebih dari satu meter ketika Dorian menghantam pantai pada Kamis atau Jumat (6/9).
Lusinan orang di Bahama memanfaatkan Facebook untuk mencari orang-orang yang hilang yang dicintai.
Sementara lembaga bantuan memperkirakan bahwa puluhan ribu orang dari penduduk Bahama yang berjumlah 400.000 akan membutuhkan makanan dan bantuan lainnya.
“Kami berada di tengah-tengah salah satu krisis nasional terbesar dalam sejarah negara kami,” kata Perdana Menteri Bahama Hubert Minnis pada konferensi pers.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
“Kita bisa memperkirakan lebih banyak kematian dicatat. Ini hanya informasi awal,” tambahnya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran