Makkah, 17 Dzulhijjah 1436/1 Oktober 2015 (MINA) – Tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali berhasil mengidentifikasi 11 jamaah haji Indonesia yang wafat pada peristiwa Mina. Sehubungan dengan itu, korban wafat sampai dengan Rabu (30/9) pukul 02.00 Waktu Arab Saudi menjadi berjumlah 57 orang, terdiri dari 53 jamaah haji dan empat warga Negara Indonesia (WNI) yang mukim di Arab Saudi.
“Kami telah mengidentifikasi 11 jamaah haji Indonesia korban wafat pada peristiwa Mina sehingga totalnya menjadi 57 orang,” terang Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat dalam jumpa pers di Daker Makkah, Rabu (30/9), demikian siaran pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Adapun rincian ke-11 jamaah haji yang teridentifikasi adalah sebagai berikut, Lilis Suryani Misbah Ijudin, kloter JKS 61 nomor paspor B0932986; Otong Bastaman Sutisnamiharja, kloter JKS 61 nomor paspor B0932958; Nana Hendiana Idi, kloter JKS 61 nomor paspor A7917997; Maemunah Dasa Sasmita, kloter JKS 61 nomor paspor B0733173; Atang Gumawang Dede Herlan, kloter JKS 61 nomor paspor B0733175; Karmah Padma Kertapraja, kloter JKS 61 nomor paspor B0745293; Tuti Kuswarti Daman, kloter JKS 61 nomor paspor B1442338; Iis Masriah Kastoni Mardo, kloter JKS 61 nomor paspor A7026769; Ida Murtika Porie, kloter BTH 14, nomor paspor B1306300; Suryati Sahran Ribut, kloter BTH 14 nomor paspor B1306350; Nur Alam Iljas, kloter UPG 10 nomor paspor B0694654.
Arsyad menambahkan, sebagaimana rilis sebelumnya, jamaah yang cedera dan dirawat rumah sakit Arab Saudi sebanyak lima orang. Adapun jumlah jamaah haji yang dilaporkan belum kembali, telah berkurang dari sebanyak 89 orang menjadi 78 orang dengan rincian yakni kloter BTH 14 sebanyak sembilan orang; Kloter SUB 48 sebanyak 12 orang; Kloter JKS 61 sebanyak 37 orang; Kloter UPG 10 sebanyak empat orang; Kloter SOC 62 sebanyak enam orang; Kloter SUB 28 sebanyak empat orang; Kloter BPN 5 sebanyak satu orang; Kloter JKG 33 sebanyak satu orang; Kloter JKS 21 sebanyak 2 orang; Kloter LOP 9 sebanyak satu orang; Kloter SUB 34 sebanyak satu orang.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Untuk mempercepat penelusuran korban peristiwa Mina yang terjadi pada Kamis (24/09) lalu, tim PPIH telah membentuk tiga tim, yaitu pertama, tim pencari data yang menghimpun data jamaah haji Indonesia yang belum kembali ke kloternya sejak peristiwa Mina.
“Hari ini, secara intensif kami keliling ke beberapa kloter dan alhamdulillah mendapatkan laporan-laporan baru terkait dengan beberapa kloter yang ada jamaahnya belum kembali sampai hari ini,” terang Arsyad.
Kedua, tim penelusuran ke beberapa rumah sakit di Arab Saudi, misalnya: RS Mina Al-Wadi, RS Mina Al-Jisr, RS Zahir, RS Syisyah, RS Militer di Awali. Selain itu, penelusuran juga dilakukan di rumah sakit di luar Kota Makkah, misalnya: RS Garda Nasional di Jeddah dan RS Hada di Thaif.
Ketiga, tim identifikasi jenazah di Majma’ Ath-Thawari Bil Mu’aishim. Menurut Arsyad, ada dua pola yang digunakan dalam mengidentifikasi jenazah, yaitu: pertama, identifikasi melalui file-file yang berisi data pelengkap jamaah berupa gelang, tas, syal, DAPIH (Dokumen Administrasi Perjalanan Ibadah Haji), kartu petunjuk bus, kartu petunjuk hotel, dan lainnya.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
“Jika itu ditemukan, maka akan mempermudah identifikasi jenazah korban. Kalau tidak ditemukan, identifikasi dilakukan dengan mengkonfirmasi jenazah melalui ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu dan keluarga jenazah di kloter tersebut,” jelas Arsyad.
Kedua, bekerjasama dengan Divisi Disaster Victim Identification (DVI) Arab Saudi untuk mendapatkan data-data sidik jari jamaah haji Indonesia yang sudah diambil ketika tiba di Bandara Arab Saudi. Ini dilakukan sehubungan dengan mulai terjadinya perubahan fisik, khususnya muka, jenazah setelah lima hari sejak peristiwa sehingga mempersulit proses identifikasi.
Arsyad berharap penggunaan sidik jari akan mempermudah dan mempercepat proses identifikasi.
Pihak Mu’ashim telah melakukan penguburan jenazah korban peristiwa Mina ini mulai Senin (28/9) lalu, terutama jenazah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini diambil untuk menghindari penularan penyakit yang bersumber dari jenazah yang sudah terlalu lama.
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Arsyad menambahkan, pada malam ini ada beberapa kontainer yang telah dibuka, namun belum bisa dirilis fotonya. Selain itu, empat kontainer sudah dibawa ke Jeddah untuk dilakukan identifikasi di salah satu RS di Jeddah.
“Kami akan terus berupaya mencari jamaah haji yang masih belum diketemukan sampai dengan saat ini dan akan dikabarkan dalam kesempatan waktu sesegera mungkin untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi keluarga, dan seluruh masyarakat Indonesia,” terang Arsyad. (T/P011/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain