North Carolina, 22 Rabi’ul Akhir 1436/12 Februari 2015 (MINA) – Keluarga dan teman-teman menyebut korban penembakan di Chapel Hill, negara bagian North Carolina, Amerika Serikat, sebagai “pahlawan”.
Rabu malam (11/2) ribuan orang berkumpul di kampus Universitas North Carolina melakukan pengenangan dengan diam seraya menyalakan lilin solidaritas untuk ketiga korban penembakan, Deah Shaddy Barakat (suami) 23 tahun, Yusor Mohammad Abu-Salha (isteri) 21 tahun, dan Razan Mohammad Abu-Salha (adik Yusor) 19 tahun.
Penyalaan lilin juga dilakukan di berbagai tempat lainnya di Amerika Serikat, mengenang ketiga mahasiswa Muslim yang ditembak mati oleh Craig Stephen Hicks (46) pada Selasa, Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Barakat dan Yusor adalah pengantin baru yang aktif membantu dana tunawisma dan membantu pengungsi Suriah di Turki pada musim panas ini.
Keduanya menikah pada Desember tahun lalu.
Sebagian orang tidak dapat menahan tangisnya ketika foto-foto selfie bahagia Barakat dan Yusor saat menikah ditayangkan di layar lebar.
Itu adalah acara yang menyedihkan, tetapi menunjukkan kesatuan di universitas kota kecil itu yang tidak akan mudah dilupakan.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Mahasiswa dari semua agama bergandeng tangan dan menghibur satu sama lain atas kehilangan yang sangat terasa di seluruh komunitas mereka.
Mendiang ketiga korban itu adalah mahasiswa terkemuka di jurusannya dan murah hati ketika mereka membantu orang lain.
Sementara Hicks muncul sebentar di pengadilan pada Rabu, ditahan tanpa borgol di tangan, sangat kontras ketika pengadilan menyidang terduga pelaku teror yang beragama Islam. Polisi berdalih Hicks menyerahkan diri dan bekerja sama. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel