Kirkuk, 4 Jumadil Akhir 1437/13 Maret 2016 (MINA) – Jumlah korban cedera dalam serangan kimia gas beracun yang diduga kuat dilakukan oleh Islamic State (ISIS/Daesh) di selatan Kirkuk meningkat menjadi 670 jiwa, kelompok Front Turkmen Irak mengatakan dalam pernyataan Sabtu (12/3).
Seorang anak dilaporkan tewas dalam serangan itu, tujuh orang dalam kondisi kritis yang segera dipindahkan ke fasilitas medis di Baghdad.
“Tindakan keji ini adalah bukti jelas bahwa organisasi ini menargetkan etnis Turkmen di wilayah Irak,” kata pernyatan itu. Demikian Anadolu Agency memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Front Turkmen mendesak pemerintah pusat dan pasukan koalisi internasional segera dan cepat campur tangan untuk membebaskan desa Turkmen Al-Bashir untuk menghindari risiko menargetkan orang-orang di Taza Khurmatu, daerah Turkmen.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pernyataan itu juga menuntut Direktorat Lingkungan Irak untuk bertindak segera mengatasi pencemaran lingkungan akibat serangan kimia ISIS.
Anggota Komite Kesehatan dan Lingkungan di parlemen Irak, Abdul Hadi Mohan mengatakan, kematian pertama akibat serangan rudal ISIS yang mengandung gas beracun terjadi pada Selasa malam di selatan provinsi Kirkuk yang juga melukai lebih 400 orang. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata