London, MINA – Serangan udara berat dan bentrokan terus mengguncang daerah kantong oposisi Suriah di Ghouta Timur hari Selasa (6/3), membuat korban tewas bertambah hingga total lebih 800 jiwa sejak 18 Februari.
Lembaga pemantau Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) yang berbasis di Inggris mengatakan, 805 warga sipil telah tewas, termasuk setidaknya 178 anak.
SOHR mengatakan, sedikitnya 24 warga sipil tewas pada Selasa, demikian Al Araby Al Jadeed melaporkan.
Ghouta Timur adalah kubu oposisi utama terakhir di dekat Damaskus yang diblokade sejak 2013. Oposisi bertahan meski ada gencatan senjata selama sebulan yang diminta oleh Dewan Keamanan PBB lebih dari sepekan lalu.
Baca Juga: Netanyahu Tiba di AS untuk Bertemu dengan Trump
Serangan baru Selasa terjadi sehari setelah ada serangan yang dicurigai menggunakan gas klorin, membuat lebih dari 30 orang dirawat di rumah sakit, menurut relawan Pertahanan Sipil Suriah (White Helmets).
Sejak 18 Februari, pasukan Pemerintah Suriah yang didukung militer Rusia, melakukan serangan udara dan darat tanpa henti di daerah yang menampung sekitar 400.000 warga sipil itu. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency ((MINA)
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’