Gaza, MINA – Korban syahid akibat serangan udara Israel pada Rabu (10/4) terhadap anggota keluarga Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh bertambah menjadi tujuh, yakni tiga orang putra dan empat orang cucu.
Serangan udara tersebut menargetkan sebuah mobil yang ditumpangi anggota keluarga Haniyeh yang sedang bepergian di kamp pengungsi Al-Shati dekat Kota Gaza, saat mereka dalam perjalanan menuju perayaan hari pertama Idul Fitri, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Hamas.
Sebelumnya dilaporkan bahwa yang syahid adalah tiga putra dan tiga orang cucu. Kemudian menyusul kematian cucu Haniyeh yang keempat.
Pernyataan itu mengatakan, anggota keluarga Haniyeh kehilangan nyawa mereka dalam serangan yang “berbahaya dan pengecut”.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Saksi mata mengatakan, serangan udara tersebut secara efektif menghancurkan mobil tersebut, membunuh atau melukai semua orang di dalamnya.
Pernyataan itu mengatakan, mereka yang kehilangan nyawa dalam serangan itu berdiri di garis depan yang sama dengan rakyat Palestina dan bergabung dengan barisan keluarga Haniyeh yang sebelumnya telah terbunuh bersama dengan mereka yang syahid dalam Operasi Badai Al-Aqsa.
Ia menambahkan bahwa penargetan Israel terhadap para pemimpin Hamas dan keluarga mereka “tidak lebih dari upaya putus asa musuh yang gagal di lapangan. Israel sangat ketakutan menghadapi pertahanan perlawanan Palestina” dan menyampaikan belasungkawa atas korban yang meninggal.
Pernyataan tersebut menggarisbawahi bahwa serangan tersebut tidak akan mematahkan kemauan Hamas dan perlawanan rakyat Palestina dan hanya akan menambah tekad mereka dalam perjuangan. (T/RI-1/R1)
Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Obaida: Sandera Perempuan di Gaza Tewas oleh Serangan Israel