Khortum, MINA – Kementerian Kesehatan Sudan mengumumkan peningkatan signifikan jumlah kasus kolera di negara tersebut. Jumlah total orang yang terinfeksi mencapai 2.583, dengan jumlah kematian meningkat menjadi 98 orang.
Menurut Kementerian, 234 infeksi baru tercatat di negara bagian Gedaref dan Kassala, yang berkontribusi terhadap peningkatan jumlah total kasus. Jumlah kematian ini menimbulkan kekhawatiran tentang situasi kesehatan di Sudan. Middle East Monitor melaporkan.
“Lebih dari 176.500 orang yang mewakili sekitar 40.000 keluarga telah terkena dampak hujan dan banjir di 11 negara bagian. Setidaknya 18.838 rumah telah runtuh seluruhnya, dengan 15.074 rusak sebagian. Hal ini meningkatkan tantangan yang dihadapi pihak berwenang dalam menangani krisis ini,” ujar Kementerian.
Otoritas kesehatan Sudan mengumumkan pada 19 Agustus bahwa negara tersebut menderita wabah kolera yang telah menewaskan 20 orang dan menginfeksi ratusan lainnya dalam beberapa pekan terakhir.
Baca Juga: Ruqyah, Kunci Kesehatan Jiwa dan Kedamaian Hati
Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa 78 kematian akibat kolera telah tercatat di Sudan hingga 28 Juli tahun ini. WHO menambahkan bahwa penyakit tersebut telah menginfeksi lebih dari 2.400 orang antara tanggal 1 dan 28 Juli.
Kolera adalah infeksi diare akut yang disebabkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi bakteri vibrio cholerae, yang menyerang anak-anak dan orang dewasa. Penyakit ini dapat membunuh dalam hitungan jam jika tidak diobati. Infeksi ini ditularkan melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.
Wabah kolera adalah bencana terbaru yang melanda Sudan, yang telah dilanda kekacauan sejak April tahun lalu, ketika ketegangan meningkat antara tentara dan Pasukan Dukungan Cepat berubah menjadi perang terbuka di seluruh negeri. []
Baca Juga: Bahaya Bullying, Tinjauan Ilmiah dan Perspektif Islam
Mi’raj News Agency (MINA)