New Delhi, 9 Sya’ban 1436/27 Mei 2015 (MINA) – Korban tewas akibat gelombang panas di seluruh India setidaknya mencapai 1.100 orang, sementara suhu di New Delhi mendekati 50 derajat Celsius, demikian dilaporkan Rabu (27/5).
Kebanyakan korban adalah para pekerja bangunan, kaum lanjut usia ataupun para gelandangan. Akibat gelombang panas ini, aspal di banyak jalan raya di ibukota New Delhi bahkan meleleh.
Rumah sakit waspada untuk mengobati korban gelombang panas dan pemerintah hari Selasa menyarankan warga untuk tinggal di dalam rumah.
Departemen Meteorologi India mengatakan telah mengeluarkan peringatan panas untuk beberapa negara bagian di mana suhu diperkirakan di atas 45 derajat Celsius selama beberapa hari ke depan.
“Sampai sekarang, kami tidak bisa memprediksi setiap jeda gelombang panas ekstrim untuk beberapa hari ke depan,” kata juru bicara pemerintah BP Yadav, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Ratusan orang, terutama kalangan masyarakat termiskin, mati di puncak musim panas setiap tahun di seluruh negeri, sementara puluhan ribu menderita pemadaman listrik.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Jalanan di Hyderabad, ibukota negara bagian paling parah dari Andhra Pradesh di India selatan, tampak sepi, di mana 551 orang tewas dalam sepekan terakhir.
“Pemerintah negara bagian menjadikan televisi dan media lain sebagai alat memberitahu orang-orang agar tidak berpergian ke luar tanpa topi, minum air dan langkah-langkah lainnya,” kata P Tulsi Rani, Komisaris Khusus Penanggulangan Bencana di Negara Bagian.
“Kami juga telah meminta LSM dan organisasi pemerintah untuk membuka kamp air minum sehingga air tersedia untuk semua orang di kota-kota,” katanya.
Sebagian besar India, termasuk ibukota New Delhi, telah mengalami hari panas yang terik, sehingga juga menimbulkan kekhawatiran pemadaman listrik.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Harian The Hindustan Times mengatakan, suhu maksimum di ibukota tertinggi mencapai 45,5 derajat Celsius selama dua tahun. Pada Senin (25/5), naik lima derajat lebih tinggi dari rata-rata musiman. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai