Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban Tewas Topan Ragasa di Taiwan Bertambah Jadi 17 Orang

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 29 detik yang lalu

29 detik yang lalu

0 Views

Taipei, MINA – Korban jiwa akibat Topan Ragasa yang melanda Taiwan terus bertambah. Badan Pemadam Kebakaran Nasional Taiwan melaporkan, hingga Rabu (24/9), sebanyak 17 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 17 orang lainnya masih hilang setelah sebelumnya tercatat 152 orang hilang.

Menteri Dalam Negeri Taiwan Liu Shyh-fang mengatakan sebagian besar korban hilang berada di sekitar bendungan Mataian Creek, yang jebol akibat derasnya aliran air. Pihak berwenang terus memantau kondisi bendungan untuk mencegah bencana susulan.

“Tujuh belas orang masih belum ditemukan setelah danau bendungan Mataian Creek jebol,” ujar Liu, dikutip dari The Guardian.

Liu menambahkan, hujan diperkirakan mulai mereda pada Rabu sore, dan tinggi muka air di bendungan sementara ini sudah turun sekitar 75 persen, memberikan harapan situasi berangsur membaik.

Baca Juga: Akhiri Lawatan di Kanada, Presiden Prabowo Lanjutkan Perjalanan ke Belanda

Topan Ragasa sebelumnya telah menerjang Filipina dan China, menyebabkan banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah. Di Hong Kong, topan ini memicu banjir dengan arus deras yang bahkan mencapai kawasan hotel Fullerton Ocean Park.

Badan Meteorologi Hong Kong memperingatkan potensi angin badai di lepas pantai dan dataran tinggi yang disertai hujan lebat. Kondisi ini dapat memicu gelombang laut tinggi dan banjir besar, serupa dengan peristiwa Topan Hato (2017) dan Topan Mangkhut (2018) yang menyebabkan kerugian hingga miliaran dolar AS.

Pemerintah Hong Kong telah menurunkan status peringatan badai dari T8 menjadi T3 pada pukul 20.20 waktu setempat. Hingga kini, tidak ada laporan korban jiwa di Hong Kong maupun Makau.

Sementara itu, di Filipina, Topan Ragasa sudah bergerak menjauhi wilayah Manila sejak Selasa malam (23/9), meski sejumlah kawasan masih terdampak banjir.

Baca Juga: Prabowo Bertemu Trump dan Para Pemimpin Dunia Bahas Perdamaian di Gaza

WNI Selamat dari Bencana

Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban atau terdampak langsung Topan Ragasa. Pernyataan ini disampaikan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Judha Nugraha, setelah melakukan koordinasi dengan KJRI Hong Kong, KDEI Taipei, KBRI Manila, dan KJRI Guangzhou.

“Tidak ada laporan WNI yang menjadi korban atau terdampak Super Typhoon Ragasa,” kata Judha melalui pernyataan tertulis, Rabu (24/9).

Kemlu RI menghimbau seluruh WNI di wilayah terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti instruksi pemerintah setempat, khususnya terkait evakuasi dan kondisi darurat.

Topan Ragasa menjadi salah satu badai paling kuat yang melanda Asia Timur dalam beberapa tahun terakhir. Taiwan merupakan salah satu wilayah yang paling parah terdampak karena topan ini menghantam wilayah Hualien secara langsung. Pada tahun-tahun sebelumnya, kawasan Asia Timur juga pernah mengalami bencana besar akibat topan, seperti Topan Hato (2017) dan Topan Mangkhut (2018), yang menimbulkan kerugian besar serta memakan banyak korban jiwa. []

Baca Juga: Negara Arab dan Islam Desak Trump Akhiri Perang Gaza

Mi’raj News Agency (MINA) 

Rekomendasi untuk Anda