Pandeglang, MINA – Bantuan kemanusiaan untuk korban tsunami di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, terus berdatangan.
Usep Saepudin, salah satu relawan warga setempat yang membuka Posko Dapur Umum di Kampung Gunung Pariuk, Desa Cigorondong, Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten menyatakan, banyak kebutuhan pengungsi yang belum terpenuhi, terutama perlunya pengiriman bantuan berupa peralatan rumah tangga.
Sementara menurut dia, pasokan makanan dan minuman sejauh ini tak pernah kurang karena setiap hari bantuan mengalir dari relawan yang terus membanjiri daerah tersebut dan sekitarnya.
Usep menjelaskan, kehadiran dapur umum ini untuk menyuplai keperluan makanan dan minuman bagi para pengungsi yang terpusat di pos pengungsian daerah tersebut.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Harapan saya perlu kirim alat-alat rumah tangga untuk korban. Seperti kompor gas, sangat urgen sekali. Bantuan seperti mie instan, minuman gelas, selimut dan baju layak pakai malah menumpuk,” kata Usep kepada MINA, Senin (31/12).
Kampung Gunung Pariuk yang terletak 700 meter di atas permukaan laut menjadi salah satu pusat pengungsian warga Kecamatan Sumur yang sebelumnya sempat terisolasi akibat tertutupnya akses ke wilayah itu.
Di sana menjadi tempat pengungsian bagi 230 jiwa dari 50 kepala keluarga yang berasal dari desa terdampak tsunami di Desa Cigorondong.
Kecamatan Sumur sendiri terdiri dari tujuh desa, yakni Desa Sumberjaya, Desa Kertajaya, Desa Cigorondong, Desa Tunggal Jaya, Desa Kertamukti, Desa Taman Jaya, dan yang berada paling ujung Desa Ujung Jaya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Tsunami di Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu malam (22/12/2018) meluluhlantakkan kawasan pesisir Provinsi Banten dan Provinsi Lampung.
Berdasarkan data terkini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Senin (31/12) pukul 13.00 WIB, tercatat ada 437 korban meninggal dunia, 14.059 luka, 16 hilang, 33.721 mengungsi.
Kerugian fisik mencapai 2.752 unit rusak, 92 penginapan dan warung rusak, 510 perahu dan kapal rusak, 147 kendaraan rusak, dan beberapa fasilitas publik rusak.
Korban dan kerusakan material ini berasal dari lima Kabupaten yaitu Pandenglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Jumlah korban dan dampak bencana paling banyak terjadi di Pandeglang. Tercatat 292 orang meninggal dunia, 3.976 orang luka-luka, 8 orang hilang, dan 33.136 orang mengungsi.(L/Abd/R01/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)