Seoul, MINA – Polisi Korea Selatan membatasi demonstrasi publik di dekat istana kepresidenan negara tersebut saat kunjungan pertama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebagai kepala negara.
Ini adalah pertama kalinya pemerintah Seoul memberlakukan batasan pada pertemuan publik sejak Presiden Moon Jae-In mengambil alih kekuasaan pada bulan Mei, kantor berita Yonhap melaporkan pada Kamis (2/11).
Ada 50 demonstrasi yang akan digelar di seluruh kota Seoul, kebanyakan adalah demonstrasi anti-Trump. Namun, polisi menolak sebagian besar permintaan untuk berkumpul di dekat Gedung Biru Presiden, dengan alasan keamanan.
Polisi mengizinkan dua permintaan di wilayah keamanan, salah satunya sebuah demonstrasi pro-AS untuk menyambut kedatangan Trump. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Trump dijadwalkan mengunjungi Korea Selatan pada 7-8 November dalam tur Asianya selama 12 hari.
Salah satu janji kampanye Moon adalah memulihkan kebebasan berekspresi dan berkumpul.
Korea Selatan adalah sekutu utama AS dan menjadi tuan rumah 28.500 tentara Amerika. Namun, Trump banyak dikritik di negara ini, perang kata-katanya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un telah meningkatkan ketegangan.
Trump juga akan mengunjungi Jepang, Cina, Vietnam dan Filipina dalam tur Asia pertamanya sejak menjabat. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan