Korea Selatan Berada Pada ‘Titik Kritis’ Hadapi Covid-19

Seoul, MINA – mencatat rekor baru kematian akibat pada Kamis (23/12) ketika para pejabat memperingatkan varian Omicron yang menular bisa segera menjadi jenis yang dominan.

Menteri Kesehatan Korea Selatan Kwon Deok-cheol mengatakan bahwa Korea Selatan berada pada “titik kritis” karena bahaya sistem medisnya mencapai batas tumbuh.

Dalam beberapa pekan terakhir, Korea Selatan telah bergulat dengan melonjaknya infeksi dan kematian, setelah secara signifikan melonggarkan pembatasan pada awal November sebagai bagian dari upaya kembali ke keadaan normal sebelum pandemi, demikian CNA melaporkan.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan, rekor 109 orang meninggal dalam periode 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah total kematian pandemi di negara itu menjadi 5.015.

Dilaporkan juga jumlah pasien dalam kondisi serius atau kritis mencapai angka tertinggi baru 1.083.

Badan tersebut mengatakan, tambahan 6.919 orang telah dites positif terkena virus corona, sehingga beban kasus nasional menjadi 589.978. Pihak berwenang mengkonfirmasi, 12 kasus lagi dari varian omicron, sehingga totalnya menjadi 246.

Varian delta saat ini menyumbang sebagian besar kasus yang baru dilaporkan di Korea Selatan, tetapi itu bisa segera berubah.

Pejabat kesehatan senior Lee Sang-won mengatakan awal pekan ini, ada kemungkinan varian Omicron akan menjadi jenis yang dominan di Korea Selatan dalam satu atau dua bulan.

Jaehun Jung, seorang profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Gachon di Korea Selatan juga mengatakan bahwa tingkat infeksi yang berarti disebabkan oleh Omicron dapat terjadi di negara Korea Selatan pada bulan Februari atau Maret.

Menurut data pemerintah setempat, 36 orang telah meninggal di rumah atau fasilitas saat menunggu tempat tidur antara 28 November dan 18 Desember. Data lain menunjukkan bahwa hingga Rabu, sekitar 80 persen tempat tidur di unit perawatan intensif untuk pasien COVID-19 di Korea Selatan ditempati. (T/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.