Seoul, MINA – Pemerintah Korea Selatan pada Kamis (2/8) mengatakan, mereka telah menempatkan sebuah kapal perang ke Libya untuk menjamin pembebasan seorang warganya yang diculik bersama tiga orang Filipina.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan, kapal berkapasitas 4.000 ton, Munmu the Greate, yang mengambil bagian dalam operasi anti-pembajakan di Teluk Aden, sekarang dalam perjalanan ke Libya.
Selain “melaksanakan tugas melindungi kapal komersial, (kapal perang) juga mempersiapkan semua kemungkinan, termasuk kebutuhan akan dukungan militer,” demikian Nahar Net melaporkan.
Tiga insinyur Filipina dan seorang Korea Selatan diculik dalam serangan di lokasi proyek air di Libya barat pada 6 Juli.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Pemerintah mereka menegaskan bahwa mereka ditampilkan dalam video yang dibagikan di media sosial pekan ini. Video yang juga diposkan oleh grup Intelijen SITE itu menunjukkan empat pria yang berbicara kepada kamera dalam bahasa Inggris.
Dalam video, seorang penjaga bersenjata berjongkok di belakang mereka di pasir, tetapi penculik mereka tidak diidentifikasi dan serangan itu belum diklaim oleh kelompok mana pun. Tidak jelas kapan video itu diambil.
“Kedutaan Filipina di Tripoli telah mengkonfirmasi bahwa tiga orang dalam video itu adalah tiga teknisi Filipina yang (diambil) oleh orang-orang bersenjata di Libya bulan lalu,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Filipina Elmer Cato, demikian Nahar Net melaporkan.
Juru Bicara Kepresidenan Korea Selatan, Kim Eui-kyeom, mengatakan, pemerintah melakukan “yang terbaik dengan semua sumber daya yang dimiliki negara.”
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Negaranya dan presidennya tidak pernah melupakannya,” kata Eui-kyeom dalam sebuah pernyataan. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu