Korut, MINA – Media pemerintah Korea Utara mengecam rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengendalikan Jalur Gaza dan memaksa lebih dari dua juta warga Palestina keluar, menyebutnya sebagai tindakan “kejam dan perampasan.”
Dalam laporan yang dirilis pada Rabu, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) menyoroti bagaimana pernyataan AS telah memicu kegelisahan global, menggambarkannya sebagai “situasi yang memanas seperti panci bubur.” Meski tidak menyebut nama Trump secara eksplisit, KCNA menegaskan bahwa proposal Gedung Putih mencerminkan ambisi AS yang “imperialis dan agresif” dalam upayanya menguasai dunia.
Lebih lanjut, KCNA menyebut AS sebagai “perampok brutal,” merujuk pada kebijakan pemerintahan Trump yang berupaya menguasai Terusan Panama dan Greenland, serta rencana mengubah nama “Teluk Meksiko” menjadi “Teluk Amerika.”
“AS harus segera sadar dari ilusi masa lalunya dan berhenti merampas kedaulatan serta kehormatan negara lain,” tegas KCNA.
Baca Juga: Denmark Tegur Wakil Presiden AS terkait Kritik Greenland
Media Korea Utara juga menekankan bahwa permasalahan ini bukan hanya tentang Gaza. Sebelumnya, Pyongyang telah mengkritik keras tindakan Israel di wilayah tersebut, menudingnya melakukan “pembantaian kejam” terhadap warga Palestina, sementara AS disebut sebagai “sekutu dalam kejahatan tersebut.”[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: KBRI Bucharest Gelar Shalat Idul Fitri dan Halal Bihalal, Ratusan WNI Hadir