KORSEL TANDATANGANI DEAL FINAL BAGI PROYEK KF-X BERSAMA INDONESIA

KAI lakukan kemitraan dengan Indonesia
KAI lakukan kemitraan dengan .(Foto: Yonhap)

Seoul, 25 Rabi’ul Awwal 1437/5 Januari 2016 (MINA) – Badan pengadaan persenjataan Korea Selatan menandatangani perjanjian resmi baru-baru ini dengan satu-satunya pembuat pesawat negara itu, Korea Aerospace Industries Ltd (KAI), untuk melaksanakan proyek ambisius membuat jet tempur asli dalam negeri.

“Dengan penandatanganan kontrak dengan KAI, Badan Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) secara resmi akan memulai proyek pengembangan jet tempur,” kata DAPA dalam sebuah pernyataan.

Proyek ini akan memakan waktu 10 tahun dan enam bulan sebelum menyelesaikan tahap perkembangan pada paruh pertama 2026 dan memproduksi pesawat pertama pada 2028, menurut kantor pengadaan negara itu, demikian laporan Yonhap sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Proyek tersebut, yang dikenal sebagai , dirancang untuk menggantikan pesawat tempur yang sudah uzur F-4 dan F-5 dengan jet tempur baru berkemampuan tempur yang cocok untuk perang masa depan.

KF-X akhirnya dapat segera dimulai, melupakan sejumlah kontroversi, termasuk penolakan Amerika Serikat () untuk mentransfer teknologi tempur inti bagi proyek tersebut.

Pada April 2015, Departemen Luar Negeri AS menolak izin ekspor atas empat dari 25 teknologi jet tempur yang akan diberikan raksasa pertahanan Amerika, Lockheed Martin, kepada Korea Selatan.

Korea Selatan juga telah mencapai kesepakatan kemitraan Indonesia dalam proyek ini, dengan negara Asia Tenggara itu akan memikul 20 persen dari biaya pengembangan.

Berdasarkan kesepakatan itu, DAPA akan membiayai 60 persen dari 8 triliun won (US$ 6,9 miliar) biaya yang dibutuhkan dalam tahap pengembangan, dengan KAI membayar 20 persen.

Sebanyak delapan pesawat uji akan diproduksi pada tahap awal, dengan enam dari pesawat untuk pengujian penerbangan dan dua sisanya untuk pengujian darat atau statis. Indonesia akan membawa salah satu pesawat berikut teknologi penerbangan untuk ditransfer ke Indonesia.

“Proyek pengembangan ini bertujuan untuk memperoleh jet tempur kelas menengah melalui investasi bersama antara pemerintah Korea Selatan, Indonesia dan perusahaan asing serta lokal sehingga kita dapat memenuhi kebutuhan jet tempur pada pasca-2020 dan memasuki pasar jet tempur global,” kata DAPA. (T/R07/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Widi Kusnadi

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.