Kobane, Suriah, 7 Rabi’ul Akhir 1436/28 Januari 2015 (MINA) – Setelah bentrokan berbulan-bulan, kota perbatasan Kobane kini diduga bebas dari pejuang ISIS, tetapi kota Suriah utara itu sekarang menjadi reruntuhan.
Sebuah tim koresponden Anadolu Agency dan juru kamera memasuki Kobane Selasa (27/1), menyusul kekalahan jelas ISIS di hari sebelumnya, .
Selama empat bulan terakhir, mereka mengamati perkembangan dari kota Turki Suruc seberang perbatasan, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kemenangan melawan ISIS dikonfirmasi Senin oleh Komando Sentral Amerika Serikat (CENTCOM), ISIS dipastikan mundur setelah pasukan Kurdi menguasai Kobane 90 persen di bawah bantuan serangan udara koalisi AS.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Bentrokan mengubah kota menjadi reruntuhan, menghancurkan seluruh lingkungan, merusak infrastruktur dan merusak kendaraan.
Hampir tidak ada struktur yang belum rusak, dengan gedung-gedung publik dan rumah sakit yang benar-benar hancur oleh pemboman udara, serangan bunuh diri dan mortir.
Pejuang Kurdi bisa dilihat memasang seprai dan karpet menutupi jendela pecah untuk melindungi diri dari penembak jitu.
Saat ini tidak ada warga sipil di Kobane dan suara bentrokan masih bisa didengar di saat jet tempur koalisi terus terbang berpatroli di pinggiran kota.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
AS dan negara-negara mitra telah melakukan sekitar 1.600 serangan udara terhadap pejuang ISIS di Irak dan Suriah sejak operasi dimulai pada Agustus 2014.
Sekitar 180.000 pengungsi Kurdi telah melarikan diri ke Turki sejak pertempuran di kota strategis itu meletus.
Sementara itu, anggota parlemen partai pro-Kurdi Turki juga mengunjungi Kobane Selasa.
Selma Irmak, Ibrahim Ayhan dan Ibrahim Binici dari Partai Rakyat Demokratik bertemu Anwar Muslim, perwakilan senior dari Partai Persatuan Demokrat Kurdi atau PYD, kelompok yang dianggap sebagai cabang partai terlarang di Turki (Partai Buruh Kurdistan/PKK).
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
PKK terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Muslim mengatakan, mereka harus bekerja keras untuk merekonstruksi kota yang menjadi medan perang antara pejuang Kurdi dan ISIS sejak September 2014.
“Mulai sekarang, kami akan bekerja untuk rekonstruksi kota baru,” kata Muslim. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon