Palangkaraya, MINA – Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah terpantau berkabut asap tebal dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Akibatnya beberapa lalu lintas penerbangan terganggu. Beberapa pesawat tidak dapat melakukan pendaratan.
Sebanyak dua maskapai penerbangan, terpaksa dialihkan pendaratannya menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan dan Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Senin (02/10).
Hal tersebut dibenarkan oleh Executive General Manager PT Angkasa Pura 2, Bandara Tjilik Riwut, Ardha Wulanigara. Pihaknya mengatakan, jarak pandang di area landasan pesawat akibat kabut asap, menjadi faktor penyebab dialihkannya pendaratan.
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga
“Maskapai Batik Air rute Jakarta-Palangka Raya dengan nomor penerbangan ID 6200 dijadwalkan mendarat di Palangka Raya pukul 16.45 WIB dan dialihkan ke Makassar,” ungkap Ardha Wulanigara, Selasa (3/10/2023).
Pengalihan juga terjadi pada maskapai Lion Air dengan rute Jakarta-Palangka Raya. Pesawat berlogo singa merah itu, seharusnya mendarat di Palangka Raya pukul 17.00 WIB dan dialihkan menuju Balikpapan.
Akibat kejadian tersebut, pihak PT Angkasa Pura akhirnya membuka jam operasional tambahan hingga pukul 23.00 WIB. “Kedua pesawat tersebut akhirnya kembali ke Palangka Raya sekitar pukul 22.30 WIB,”Ardha Wulanigara. (R/P2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?