Kotawaringin Barat, MINA – Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengatakan, Kotawaringin Barat menjadi salah satu kabupaten terparah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Tengah.
“Kotawaringin Barat yang masuk wilayah Kodim 1014/Pangkalan Bun, menjadi salah satu daerah yang diprioritaskan oleh Pangdam XII/Tanjungpura dalam upaya penanggulangan karhutla,” kata Panglima kepada awak media usai meninjau wilayah itu, Senin (23/9).
Ia menjelaskan, Kotawaringin menjadi prioritas karena banyaknya titik api di wilayah ini. Dari 120 hektar lahan yang terbakar, Satgas Karhutla gabungan sudah berhasil memadamkan api kurang lebih 80 hektar.
“Karena kondisi tanah gambut sehingga untuk tempat-tempat yang sudah dipadamkan api, tapi apinya kembali hidup,” ujarnya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Dari sebanyak 30 titik api, terpantau hingga hari ini tersisa 9 titik api. Satgas Karhutla dibantu dengan masyarakat telah menemukan cara efektif untuk memadamkan api dengan cara menyuntikan air ke dalam tanah.
“Satgas Karhutla gabungan berhasil memadamkan api dengan cara menyuntik api. Hal itu sangat efektif, sehingga dari 30 hotspot atau titik api, untuk hari ini tinggal 9 hotspot yang harus kita tangani,” jelasnya.
Terkait dengan dibentuknya satgas penguatan yang melaksanakan operasi mandiri oleh jajaran Kodam XII/Tanjungpura, Panglima menjelaskan bahwa satgas ini tugasnya adalah membantu masyarakat yang terdampak dari karhutla.
“Kita ketahui bersama adanya dampak dari karhutla terhadap masyarakat. Artinya tugasnya satgas ini membantu masyarakat contohnya dengan membagi masker-masker kemudian juga melaksanakan sosialisasi dengan tidak melakukan pembakaran lahan,” katanya. (L/R06/P1)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Mi’raj News Agency (MINA)