Moskow, MINA – Benteng pertahanan sekaligus Istana Rusia, Kremlin mengatakan, Rusia hanya akan menggunakan senjata nuklir jika keberadaannya terancam, karena kekhawatiran terus berkembang di Barat bahwa operasi militer Moskow di Ukraina dapat meningkat menjadi perang nuklir skala penuh.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov membuat pernyataan itu dalam wawancara dengan CNN International pada Selasa (22/3), ketika ditanya apakah dia “yakin” bahwa Presiden Vladimir Putin tidak akan menggunakan senjata nuklir dalam konteks konflik Ukraina.
“Kami memiliki konsep keamanan dalam negeri dan bersifat publik, Anda dapat membaca semua alasan penggunaan senjata nuklir. Jadi jika itu adalah ancaman eksistensial bagi negara kami, maka itu (arsenal nuklir) dapat digunakan sesuai dengan konsep kami,” ujarnya, Press TV melaporkan.
Dia juga menekankan bahwa tidak ada alasan lain bagi Rusia untuk dapat menggunakan opsi nuklir, menurut kebijakan keamanan negara itu.
Baca Juga: Uni Eropa Berpotensi Embargo Senjata ke Israel Usai Surat Penangkapan ICC Keluar
Peskov lebih lanjut mencatat bahwa perang Rusia di Ukraina “berlangsung secara ketat sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.”
Komentar itu muncul sehari setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan “jelas” Rusia sedang mempertimbangkan penggunaan senjata kimia dan biologi di Ukraina.
Pada 27 Februari, Presiden Rusia menempatkan pasukan penangkal nuklir negara itu dalam “siaga tinggi,” setelah negara-negara NATO mengatakan, mereka akan mempercepat persenjataan dan bantuan militer lainnya untuk membantu Ukraina memerangi pasukan Rusia. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi