Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kremlin Sebut Perintah ICC Tangkap Presiden Putin tak Ada Artinya

Rendi Setiawan - Sabtu, 18 Maret 2023 - 12:48 WIB

Sabtu, 18 Maret 2023 - 12:48 WIB

0 Views ㅤ

Markas Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda. (Foto: HRW)

Kremlin, MINA – Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov menanggapi laporan yang menyebut ICC telah memerintahkan untuk menangkap Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Menurut Peskov, keputusan ICC tidak ada artinya mengingat sejumlah negara tidak mengakui secara yurisdiksi pengadilan pidana ini.

“Rusia bersama sejumlah negara lain, tidak mengakui yurisdiksi pengadilan ini dan dari sudut pandang hukum, keputusan pengadilan ini batal,” kata Peskov, dikutip Sabtu (18/3).

Sementara itu, mantan Presiden Rusia sekaligus mitra dekat Putin, Dmitry Medvedev juga memberi komentar terkait keputusan ICC melalui Twitternya.

Baca Juga: Australia, Selandia Baru, dan Kanada Desak Gencatan Senjata di Gaza

Dalam cuitannya, Medvedev membandingkan surat perintah itu dengan tisu toilet.

“Pengadilan Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Vladimir Putin. Tidak perlu menjelaskan di mana kertas ini harus digunakan,” tulis Medvedev dengan emoji tisu toilet.

Pada Jumat (17/3), ICC secara mengejutkan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.

ICC menuduh Putin telah melakukan kejahatan perang dengan mengatur deportasi paksa anak-anak Ukraina selama invasi Moskow ke Ukraina.

Baca Juga: Kelompok Pro Palestina di Prancis Rencanakan Aksi Protes di Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Jaksa ICC Karim Khan mengungkapkan, ada alasan yang masuk akal untuk meyakini Putin bertanggung jawab atas tindak pidana deportasi.

Kejahatan yang dituduhkan terhadap Putin antara lain, pemindahan anak-anak dari wilayah pendudukan Ukraina ke Rusia.

Selain Putin, ICC juga mengeluarkan surat penangkapan Komisaris Kepresidenan Rusia untuk hak anak-anak Maria Lvov-Belova atas tuduhan yang sama.

Baik Rusia maupun Ukraina bukanlah negara pihak dalam ICC, tetapi Kiev mengizinkan yurisdiksi ICC untuk mengurus kejahatan perang itu.

Baca Juga: Ratusan Aktivis Yahudi Amerika Serukan Negaranya Embargo Senjata ke Israel

Meskipun Rusia tidak mungkin akan menyetujui penyerahan Putin, dia bisa ditangkap jika melakukan perjalanan ke negara-negara anggota ICC, termasuk Jepang. (T/R2/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: “Ummu Ubaidah” Ikut Demo Anti-Israel Di Washington

Rekomendasi untuk Anda