gaza-memo-300x185.png" alt="foto: MEMO" width="300" height="185" /> foto: MEMO
Gaza, 5 Ramadhan 1435/3 Juli 2014 (MINA) – Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengumumkan, sekitar 50 persen ambulans telah berhenti beroperasi, karena krisis bahan bakar.
Juru bicara Kementrian Kesehatan, Ashraf Al-Qudra, Rabu (3/7) mengatakan,, Kementrian Kesehatan mengalami kekurangan bahan bakar, sementara Israel terus melakukan agresi terhadap Gaza. Demikian dilaporkan Middle East Monitor (MEMO), yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Otoritas Energi dan Sumber Daya Alam Palestina mengatakan, otoritas pendudukan Israel membatasi jumlah bahan bakar yang dikirim melalui penyeberangan Karem Abu Salem ke Jalur Gaza, yang antara lain mengakibatkan pembangkit rumahsakit listrik tidak dapat beroperasi.
Rumah Sakit Gaza biasanya membutuhkan sekitar 8.000 liter bahan bakar per hari untuk pembangkit tenaga listrik-nya..
Baca Juga: Menlu Mesir dan PM Palestina Gelar Konferensi Pers di Perbatasan Rafah
“Setelah pembangkit listrik tidak beroperasi, kemungkinan kebutuhan Kementrian Kesehatan untuk bahan bakar akan meningkat,” tambahnya.
Al-Qudra mengatakan, staf medis di Gaza melaporkan semua perkembangan yang dihadapi akibat krisis bahan bakar ini pada sektor rumah sakit yang sebelumnya tidak pernah terjadi. (T/Nidiya/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Gunakan Anjing Polisi untuk Serang Tahanan Perempuan Palestina
Baca Juga: Menteri Israel Umumkan Pembangunan Permukiman di Wilayah E1 Tepi Barat