Baghdad, 20 Syawal 1436/5 Agustus 2015 (MINA) – Sekitar 84% program kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di seluruh Irak terganggu karena WHO mengalami krisis finansial. Jutaan warga Irak yang mengalami gangguan kesehatan terancam terlantar.
WHO menyatakan ajuan proposal dana Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hanya cair sekitar 5,1 juta Dolar AS (Rp 68,8 miliar) atau hanya delapan persen dari 60,9 juta Dolar AS (Rp 822,2 miliar). Akibatnya, lebih dari 184 pelayanan kesehatan di 10 provinsi tidak bisa melanjukan operasi.
“Pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan lebih dari sejuta warga Irak akan dicabut, kecuali ada tambahan dana,” ujar Syed Jaffar Hussain dari perwakilan WHO Irak kepada AlArabiya, seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (5/8).
Jaffar menambahkan, saat ini, WHO berupaya menghubungi para pendonor. Dia berharap mereka dapat memberikan jawaban yang positif agar masyarakat Irak kembali mendapatkan pelayanan kesehatan.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Dengan kurangnya dana, jutaan anak-anak Irak juga terancam tidak mendapatkan imunisasi. Hal itu akan membuat mereka rentan terkena wabah penyakit campak dan polio. (T/P020/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata