KRISIS DANA, PELAYANAN KESEHATAN WHO DI IRAK MATI SURI

Seorang gadis dari kelompok Yazidi beristirahat di perbatasan Irak-Suriah melintasi Fishkhabour, Provinsi Dohuk pada 13 August 13, 2014. (Youssef Boudlal/Reuters)
Seorang gadis dari kelompok Yazidi beristirahat di perbatasan -Suriah melintasi Fishkhabour, Provinsi Dohuk pada 13 August 13, 2014. (Youssef Boudlal/Reuters)

Baghdad, 20 Syawal 1436/5 Agustus 2015 (MINA) – Sekitar 84% Organisasi Kesehatan Dunia () di seluruh Irak terganggu karena WHO mengalami krisis finansial. Jutaan warga Irak yang mengalami gangguan kesehatan terancam terlantar.

WHO menyatakan ajuan proposal dana Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hanya cair sekitar 5,1 juta Dolar AS (Rp 68,8 miliar) atau hanya delapan persen dari 60,9 juta Dolar AS (Rp 822,2 miliar). Akibatnya, lebih dari 184 pelayanan kesehatan di 10 provinsi tidak bisa melanjukan operasi.

“Pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan lebih dari sejuta warga Irak akan dicabut, kecuali ada tambahan dana,” ujar Syed Jaffar Hussain dari perwakilan WHO Irak kepada AlArabiya, seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (5/8).

Jaffar menambahkan, saat ini, WHO berupaya menghubungi para pendonor. Dia berharap mereka dapat memberikan jawaban yang positif agar masyarakat Irak kembali mendapatkan pelayanan kesehatan.

Dengan kurangnya dana, jutaan Irak juga terancam tidak mendapatkan imunisasi. Hal itu akan membuat mereka rentan terkena wabah penyakit dan . (T/P020/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0