Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KRISIS EKONOMI DI SUDAN AKIBATKAN PENURUNAN JUMLAH HEWAN QURBAN BAGI WNI

Admin - Selasa, 15 Oktober 2013 - 16:19 WIB

Selasa, 15 Oktober 2013 - 16:19 WIB

757 Views ㅤ

Mahasiswa IndonesiaKhartoum, 11 Dzulhijjah 1434/16 Oktober 2013 (MINA) – Krisis ekonomi yang terjadi di Sudan berdampak kepada penurunan jumlah hewan qurban Idul Adha 1434H/2013 bagi Perhimpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) dan Warga Negara Indonesia (WNI) di Khartoum.

Menurut, koresponden Mi’raj News Agency (MINA) di Khartoum, Sidik Mustaqim, salah seorang pejabat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum mengatakan, jumlah hewan qurban tahun ini menurun diakibatkan karena krisis ekonomi yang melanda negara itu.

Pejabat KBRI Khartoum itu mengatakan, pada tahun sebelumnya, PPMI dan WNI memotong hewan qurban sebanyak 15 kambing  dan lima sapi, namun krisis ekonomi yang terjadi menyebabkan harga barang pokok dan BBM mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Ketua Panita Hari Raya Idul Adha PPMI Sudan, Muhammad Syauqi Sya’bani mengatakan, tahun ini terkumpul sebanyak dua ekor Sapi dan enam ekor kambing, berasal dari berbagai unsur masyarakat Indonesia seperti Staf KBRI dan mahasiswa.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Pemotongan qurban dilaksanakan setelah melaksanakan shalat Ied yang dipimpin oleh H. Abdullah Manan, Lc sebagai imam dan bertindak sebagai khatib H. Khuwailid Muhammad Said, M.Ed, dilaksanakan di halaman Wisma Duta Khartoum.

Dalam khutbahnya, Calon Doktor di Universitas Elnilein Khartoum Sudan jurusan metodologi pembelajaran itu menyampaikan hikmah dari kehidupan Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam yaitu pentingnya pengorbanan dalam mencapai kesuksesan di berbagai bidang, baik kesuksesan pribadi, keluarga, bangsa, dan agama.

Shalat Idul Adha dilaksanakan pada pukul 07.30 waktu setempat diikuti oleh sekitar 250 WNI dan masyarakat setempat. Shalat Idul Adha 1434 juga dihadiri oleh Duta Besar Maroko untuk Sudan.

Koresponden MINA juga melaporkan, libur hari raya Idul Adha di Sudan relatif panjang. Selama kurang lebih satu pekan sejak 13-19 Oktober seluruh instansi pemerintahan seperti perkantoran, kampus, dan instansi terkait lainnya diliburkan untuk menyambut, mengagungkan, dan merayakan hari raya itu.

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

Hal tersebut tentunya sedikit berbeda dengan Indonesia yang hanya meliburkan dua hari kerja dalam rangka merayakan hari raya Idul Adha.

“Dalam rangka mengisi liburan Idul Adha tahun ini, rencannya PPMI Sudan akan menggelar piknik bersama ke lokasi wisata Gabel Oliya pada Sabtu (19/10),” ujar Syauqi Sya’bani. (L/P08/P02)

 

Mi’raj News Agency  (MINA)

Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa

Rekomendasi untuk Anda