Paris, MINA – Eropa menghadapi krisis energi yang semakin dalam, sebagian karena perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, karena Moskow telah menangguhkan pasokan gas alam sebagai pembalasan atas sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh Barat.
Akibatnya, pemerintah Eropa mencoba untuk mendiversifikasi pasokan dan memperkenalkan langkah-langkah untuk mengurangi permintaan dan menghemat energi.
Seperti di Prancis, Selasa (25/10) adalah hari yang menyedihkan bagi ratusan toko roti dan pelanggan setia mereka, Anadolu Agency melaporkan.
Dengan toko-toko menderita karena meroketnya biaya energi, 500 pembuat roti melakukan protes pada apa yang mereka sebut “Hari Berkabung” dengan menutup etalase mereka.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Tindakan itu dimaksudkan untuk menarik perhatian pada masalah serius yang dihadapi toko roti, yang biasanya memanggang roti mereka di tempat.
“Tagihan listrik saya melonjak dari €400 ($401) menjadi €1.200 per bulan. Ini berarti saya harus mengambil gaji kotor hanya untuk biaya energi. Itu tidak bisa diatur,” kata seorang pembuat roti yang ambil bagian dalam aksi tersebut, kepada media France Bleue.
Pemerintah memperkenalkan semacam perisai yang membatasi kenaikan harga energi untuk usaha kecil hingga 15%, bisnis tersebut harus memenuhi tiga kriteria untuk mendapatkan keuntungan: pendapatan kurang dari €2 juta per tahun, 10 karyawan atau kurang dan konsumsi listrik yang terbatas.
Namun, persyaratan terakhir itu tidak mungkin dipenuhi oleh 80% pembuat roti, menurut France Bleue, karena oven, mesin pengaduk adonan, dan ruang dingin membutuhkan pengeluaran energi yang besar.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Sementara di Jerman, karena kebun binatang di Dresden tidak bisa lagi menangani kenaikan biaya energi di terariumnya, kandang hewan akan ditutup. Padahal bangunan ini adalah dibangun tahun 1961.
Karena ini adalah terarium, itu harus dipanaskan secara permanen hingga 28 derajat Celcius (84 Fahrenheit). Kebun binatang menutup rumah untuk “tidak menjalankan terarium sampai akhir yang direncanakan dengan harga berapa pun,” tulis kebun binatang di situs webnya.
Sementara itu, CEO produsen mobil Jerman Audi mengatakan, memperkenalkan batas kecepatan jalan raya dan “hari bebas mobil” dapat membantu negara itu menghadapi krisis energi dan efek dari perang Rusia-Ukraina, menurut media lokal.
“Kita harus memikirkan kembali, menyadari bahwa hidup kita berubah,” kata Markus Duesmann kepada harian Suddeutsche Zeitung.
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
Ia menambahkan bahwa uang seharusnya tidak lagi menjadi “satu-satunya pengatur” dalam situasi saat ini.
Muncul perdebatan bahwa kembali ke larangan mengemudi sepanjang hari yang telah diperkenalkan untuk membantu Jerman mengatasi krisis minyak pada 1970-an tidak akan menjadi masalah.
“Jika ini hari Ahad, saya akan mengendarai sepeda balap saya melintasi jalan raya yang tertutup,” tambah Duesmann. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Spanyol Protes Penanganan Banjir oleh Pemerintah
Mi’raj News Agency (MINA)