Gaza, 11 Sya’ban 1435/9 Juni 2014 (MINA)-Bank-bank di Jalur Gaza Senin tutup, krisis sejak pekan lalu membuat gaji para pegawai pemerintahan Palestina bersatu tertunda.
Krisis dimulai pada Rabu (4/6) membuat ribuan pegawai negeri sipil bergegas menuju bank untuk menanyakan gaji mereka. Namun mereka kecewa karena lembaga keuangan itu tutup. Ma’an News Agency melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Gaza tengah dilanda krisis dan sedang berjuang untuk memenuhi gaji pegawai pemerintah yang berada di jalur Gaza. Tumbangnya rezim Ikhwanul Muslimin dengan tergulingnya Mohammed Morsi dari kursi presiden di Mesir berdampak buruk pada posisi Hamas.
Pendapatan dari pajak terkena dampak sejak negera tetangganya Mesir mulai menghancurkan terowongan yang digunakan untuk menyulundupkan makanan, bahan bakar, dan senjata disepanjang perbatasan.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Tahun 2013 lalu, Hamas hanya mampu membayar gaji 77 persen dari gaji biasanya untuk pegawai pemerintah yang berjumlah sekitar 50.000 orang.
Seorang PNS Gaza, Kholil mengatakan ia hanya menerima sebagian dari gajinya sebesar 1700 syikal pada bulan Agustus 2013, dan tidak mencukupi untuk membayar tagihan listrik dan air.
Hubungan antara Mesir dengan Hamas bekalangan semakin memburuk. Mesir yang menuding Hamas membantu para militan di Semenanjung Sinai telah melancarkan kampanye untuk menghancurkan terowongan-terowongan yang digunakan untuk penyelundupan senjata dan bahan-bahan lainnya ke Jalur Gaza. Sementara Hamas berusaha menyangkal tudingan tersebut.
Sejak 2007, Hamas menjalankan pemerintahannya di jalur Gaza dengan pegawai sipil sendiri. (T/Nidiya/P04)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya