Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Krisis Gizi Memburuk, Makin Banyak Anak Gaza Meninggal

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - 2 jam yang lalu

2 jam yang lalu

0 Views

Anak Palestina di Jalur Gaza menderita kelaparan. (Foto: dok. QNN)

Gaza City, MINA– Krisis gizi di Jalur Gaza semakin memburuk di tengah kelangkaan pangan yang parah, setelah penjajah Zionis Israel menutup seluruh jalur penyeberangan sejak Maret lalu untuk bantuan kemanusiaan, logistik medis, dan pasokan pangan.

Kondisi tersebut memicu kemerosotan kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut laporan pemerintah lokal dan organisasi hak asasi manusia, demikian laporan kontributor Mohammad Rabah diterima MINA, Kamis (11/9).

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, hingga kini 404 warga Gaza meninggal akibat malnutrisi, termasuk 141 anak-anak. Bulan Agustus mencatat angka kematian tertinggi, yakni 185 jiwa, akibat kelaparan.

Data kementerian juga menyebut sekitar 43.000 anak di bawah usia lima tahun saat ini mengalami malnutrisi, sementara lebih dari 55.000 ibu hamil mengalami kekurangan gizi. Laporan medis menegaskan 67 persen perempuan hamil di Gaza menderita malnutrisi dan anemia.

Baca Juga: Syaikh Ali Al-Qaradaghi: Membela Gaza Hari Ini Adalah Menjaga Masa Depan Umat

Pada 22 Agustus 2025, Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Integrated Food Security Phase Classification (IPC) secara resmi menetapkan kondisi di Gaza sebagai kelaparan makanan selama jangka waktu yang lama dan di wilayah geografis yang besar (famine) untuk pertama kalinya. Namun, baik lembaga lokal maupun internasional menyatakan tidak ada perubahan signifikan sejak deklarasi tersebut, dan ribuan warga masih menghadapi kelaparan akut akibat minimnya pasokan.

Kelaparan itu semakin parah seiring dimulainya operasi militer Israel tahap awal untuk menyerbu dan menduduki Kota Gaza, yang memperburuk akses terhadap lahan pertanian, distribusi bantuan, serta upaya penanganan darurat.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: UNRWA: Gaza Hidup Tanpa Dasar-Dasar Martabat Manusia

Rekomendasi untuk Anda