Aden, 18 Jumadil Akhir 1436/7 April 2015 (MINA) – Di saat Palang Merah mengalami penundaan untuk masuk ke wilayah perang di Yaman guna memberikan pasokan bantuan penting, krisis kemanusiaan di negeri itu semakin memburuk, di mana lebih 140 orang tewas dalam 24 jam.
Hingga Senin (6/4), pemberontak Houthi di Yaman terus bertempur sengit untuk menguasai Yaman melawan pasukan pendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi di wilayah selatan, Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Bentrokan terjadi di Aden, basis kekuatan Presiden Hadi yang melarikan diri ke Arab Saudi saat pasukan pemberontak terus mendekati istana kepresidenan di kota terbesar kedua itu.
Pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita AFP, 17 warga sipil termasuk di antara lebih 140 orang yang tewas di Aden. Namun jumlah korban tewas tidak bisa dikonfirmasi secara independen.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Bentrokan terjadi di tengah laporan tentang Presiden Hadi telah memecat tiga perwira tinggi militernya.
Pekerja bantuan telah memperingatkan situasi “mengerikan” di negara Semenanjung Arab miskin itu, di mana koalisi militer pimpinan Arab Saudi terus melancarkan serangan udara kepada pemberontak Houthi.
Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengatakan, salah satu pesawat bantuan yang mengangkut staf mampu mendarat di Sanaa pada Senin, tetapi organisasi medis itu belum mendapatkan operator pesawat kargo untuk menerbangkan pasokan medis ke negara itu. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata