Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Krisis Memburuk, Bayi dan Anak Gaza Meninggal karena Kelaparan

Arina Islami Editor : Rudi Hendrik - 3 menit yang lalu

3 menit yang lalu

2 Views

Gaza, MINA – Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza terus memburuk seiring kelaparan yang diberlakukan oleh penjajah Zionis Israel, menyebabkan sejumlah warga Palestina, termasuk seorang bayi, meninggal dunia pada Selasa (22/7).

Laporan media lokal menyebutkan, empat warga Palestina dilaporkan syahid akibat kelaparan dalam beberapa jam terakhir. Mereka adalah seorang bayi di Gaza utara, satu orang di Jalur Gaza tengah, serta seorang anak berusia 14 tahun bersama seorang wanita di kota Khan Younis, Gaza selatan. Mengutip Al Mayadeen.

Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan, hanya dalam kurun 24 jam terakhir, sebanyak 15 warga meninggal dunia akibat kekurangan gizi dan kelaparan, termasuk empat anak-anak. Dengan demikian, total warga Palestina yang syahid akibat kelaparan kini mencapai sedikitnya 101 orang, di antaranya 80 lebih adalah anak-anak.

Direktur Rumah Sakit Al-Ahli (Baptis) di Gaza, dr. Fadel Naeem, mengatakan bahwa tim medis di Gaza bekerja di bawah tekanan luar biasa.

Baca Juga: Partai Demokrat Israel Akui Zionis Lakukan Pembantaian Sistematis

“Staf kami terus berjuang menyelamatkan nyawa para korban, sementara tubuh mereka sendiri mengalami kehancuran. Mereka bekerja dalam kondisi lapar, kelelahan, dan tanpa cukup istirahat,” ujar Naeem.

Sementara itu, pengepungan dan serangan brutal Zionis Israel terus berlanjut, memperparah situasi yang sudah sangat genting. Serangan langsung terhadap warga Palestina yang sedang mencari bantuan semakin mempertegas wajah genosida yang kini sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina.

Dalam pernyataan terpisah, Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengungkapkan kondisi memprihatinkan para pekerja kemanusiaan di Gaza. Berbicara dalam konferensi pers di Jenewa, Senin (21/7), ia menyampaikan bahwa dokter, perawat, jurnalis, dan relawan kemanusiaan kini mulai tumbang karena kelaparan dan kelelahan.

“Tidak ada yang terhindar. Para pengasuh pun kini membutuhkan pertolongan. Banyak dari mereka yang pingsan saat menjalankan tugas mulia mereka, baik untuk melaporkan kekejaman maupun untuk mengurangi penderitaan sesama,” tegasnya.

Baca Juga: 87,8 Persen Wilayah Gaza Diteror oleh Israel, PBB: Warga Terjepit di Zona Kematian

Lazzarini juga menambahkan bahwa UNRWA menerima puluhan laporan darurat setiap hari dari stafnya yang terus bekerja tanpa jeda di tengah genosida dan kekurangan ekstrem.

Jalur Gaza, yang telah terkepung selama lebih dari sembilan bulan oleh penjajah Zionis, kini berada di ambang bencana kemanusiaan total. Warga sipil, terutama anak-anak dan perempuan, menjadi kelompok yang paling rentan dalam situasi ini.[]

Mi’raj News Agency

Baca Juga: Kondisi Terkini Warga Gaza, Sepertiga Penduduk Tak Makan Berhari-hari

Rekomendasi untuk Anda