Gaza, 3 Rajab 1437/10 April 2016 (MINA) – Satu unit pembangkit listrik di Gaza berhenti beroperasi, Sabtu (9/4), menyusul habisnya bahan bakar mesin yang mengakibatkan aliran di wilayah tersebut berhenti.
Sementara itu, menurut Otoritas Pembangkit Listrik Gaza dalam pernyataanya, pihaknya akan menghentikan satu unit pembangkit listrik, menyusul kelangkaan bahan bakar pembangkit tersebut sebagai akibat dari berlanjutnya tanggungan pajak dari Kementerian Keuangan Palestina serta kurangnya pasokan dari perusahaan distribusi minyak sebagai kebijakan yang zalim.
“Pembangkit listrik berhenti beroperasi karena Pemerintah Persatuan Palestina terus mengenakan pajak pada harga bahan bakar,” kata otoritas dalam pernyataan itu, demikian laporan Pusat Informasi Palestina dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Ia mengisyaratkan, kekhawatiranya sudah diungkapkan sejak sebulan lalu. Ia menganggap pemerintah rekonsiliasi nasional dan kementerian keuangan bertanggung jawab penuh atas kelangkaan parah pada pasokan listrik di Gaza.
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza
“Kami berusaha untuk mengatasi ini semua dan kembali mengoperasikan mesin pembangkitnya,” ujarnya seraya menambahkan bahwa pajak yang harus dibayarkan mencapai 10 juta shekel atau 2,6 juta Dolar AS, perbulan, ditambah dengan harga biasanya.
Hamas telah menuntut pembebasan pajak bahan bakar beberapa tahun terakhir, menyusul situasi yang memburuk di Jalur Gaza yang diblokade.
Sejak Hamas memenangkan pemilu legislatif Palestina pada tahun 2006, Israel telah memberlakukan blokade ketat atas Jalur Gaza, menciptakan situasi ekonomi dan kemanusiaan sulit bagi sekitar 1,9 juta penduduk wilayah itu.(T/R05/R01
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)