Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Krisis Pangan, Warga Yaman Terpaksa Mengemis 

Hamidah Juariyah - Jumat, 18 Maret 2022 - 13:12 WIB

Jumat, 18 Maret 2022 - 13:12 WIB

40 Views ㅤ

Sana’a, MINA – Country Director Oxfam di Yaman, Ferran Puig, memperingatkan, krisis pangan yang melanda, memaksa warga Yaman untuk mengemis.

“Negara itu telah mengalami kerawanan pangan sebelum lonjakan harga pangan baru-baru ini sebagai akibat dari invasi Rusia ke Ukraina, ” katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari MEMO, Jumat (18/3).

“Kami menyaksikan efek dari kekurangan gizi yang kita lihat setiap hari memilukan, semakin banyak orang yang mengemis dan kami harus menghentikan beberapa layanan kami,” tambahnya.

Puig meminta masyarakat Internasional untuk membantu menyelamatkan warga Yaman dengan merundingkan perdamaian, memungkinkan pemulihan yang permanen.

Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan

PBB mengumumkan, mereka telah menerima janji keuangan dari 36 donor senilai 1,3 miliar dolar untuk rencana kemanusiaannya di Yaman tahun 2022.

Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sanaa.

Koalisi di bawah pimpinan Arab Saudi kemudian melancarkan perang sehingga terjadi konflik yang menimbulkan banyak korban.

Sampai akhir tahun 2021, perang tersebut telah merenggut 377.000 nyawa dan merugikan ekonomi Yaman sebesar 126 miliar dolar.

Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok

Sebagian besar penduduk negara itu, sekitar 30 juta, menjadi tergantung pada bantuan, yang digambarkan sebagai salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (T/Hju/P1)

Mi’raj News Agency (MINA) 

 

Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Internasional
Dunia Islam
Dunia Islam