New York, 8 Ramadhan 1434/17 Juli 2013 (MINA) – Para pejabat PBB dalam rapat Dewan Keamanan PBB mengatakan sebanyak enam ribu pengungsi melarikan diri dari Suriah setiap harinya karena perang saudara yang terus berlangsung sejak 2011 lalu.
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Suriah, Antonio Guterres, mengatakan dalam pertemuan bahwa arus pengungsi terus meningkat dan hal itu merupakan tragedy terburuk sejak genosida di Rwanda yang terjadi 20 tahun yang lalu,” kata Guterres pada Selasa (16/7).
Sementara itu, Ivan Simonovic, Asisten Sek Jen PBB untuk HAM, mengatakan dalam pertemuan itu bahwa setidaknya 92.901 orang tewas di Suriah (6.500 di antaranya anak-anak) antara Maret 2011 dan akhir April 2013.
“Tingkat korban di Suriah mencapai 5.000 orang per bulan. Hal ini menunjukkan peristiwa yang terus memburuk,” kata Simonovic. Aljazeera melaporkan seperti dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Guterres juga mengatakan bahwa dua-pertiga dari pengungsi tercatat sebagai pengungsi PBB di Lebanon, Turki, Yordania, Irak, Mesir dan tempat lain.
James Bays, melaporkan dari PBB di New York bahwa perwakilan PBB menunjukkan bahwa saat ini ada 14 organisasi internasional yang bekerja di Suriah atas ijin dari pemerintah Suriah.
Duta Besar PBB untuk Suriah Bashar Ja’afari mengatakan pemerintah Suriah melakukan segala sesuatu yang mungkin dalam tanggung jawab dan tugasnya mengurusi rakyatnya untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan pokok mereka.”
Kepala bantuan PBB untuk Suriah, Valerie Amos mengatakan “saat ini masyarakat dunia tidak hanya menonton perebutan kekuasaan di suatu negara, tetapi juga kehancuran rakyatnya yang menderita akibat konflik politik internal.”
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Dia juga mengatakan rakyat Suriah saat ini sangat memerlukan bantuan kemanusiaan, termasuk lebih dari 4,2 juta pengungsi di dalam negeri dan hampir setengah dari mereka adalah anak-anak. (T/P04/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat