Tel Aviv, MINA – Krisis politik Israel semakin dalam setelah Knesset pada hari Rabu (14/6) menolak Anggota perlemen (Knesset) dari Likud Tally Gotliv untuk menjadi Panitia Seleksi Yudisial.
Hasil pemungutan suara, Knesset Israel menyetujui pencalonan oposisi Anggota Knesset Karine ElHarrar ke dalam Panitia Seleksi Yudisial, tetapi menolak pencalonan Gotliv, The New Arab melaporkan.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Netanyahu mendesak sekutunya untuk memberikan suara menentang semua kandidat guna memaksa pemungutan suara ulang dalam sebulan.
Hasil hari Rabu menentukan bahwa pemungutan suara kedua diperlukan dalam waktu 30 hari untuk memilih anggota komite lainnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Hasil dari pemilihan itu telah menyoroti krisis politik Israel dan mengancam akan membangkitkan kembali protes anti-pemerintah.
Menurut hukum dasar Israel, para hakim harus dipilih oleh komite beranggotakan sembilan orang yang terdiri dari menteri kehakiman yang mengepalai komite, satu menteri kabinet, ketua Mahkamah Agung dan dua hakim tinggi lainnya, dua perwakilan dari Asosiasi Pengacara Israel, dan dua anggota Knesset.
Beberapa anggota koalisi yang berkuasa menginginkan dua anggota Knesset di panitia seleksi berasal dari barisan mereka, sedangkan normanya adalah memilih satu anggota dari koalisi yang berkuasa dan satu lagi dari oposisi.
Diyakini secara luas bahwa protes jalanan akan menguat jika dua anggota Knesset di panitia pemilihan kehakiman dipilih dari koalisi pemerintah. Beberapa protes skala kecil meletus Rabu malam di Tel Aviv, tetapi belum jelas apakah demonstrasi skala besar akan menyusul pekan ini. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka