Bethlehem, 14 Ramadhan 1435/12 Juli 2014 (MINA) – Orang-orang Kristen di kota Tepi Barat yang diduduki telah mengamati puasa Ramadhan sebagai kelanjutan tradisi solidaritas antar agama yang telah terjadi berabad-abad lalu.
“Nenek saya melakukan puasa,” kata seorang warga Kristen, Mike Kanawati yang mengelola toko perhiasan dan souvenir di Bethlehem. On Islam melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Kami dibesarkan dengan tradisi ini untuk menunjukkan penghormatan dan solidaritas dengan agama-agama lain,” jelasnya.
Kanawati menekankan, Kristen dan Islam memiliki makna puasa yang sama yaitu untuk merasakan penderitaan warga di kawasan lain di dunia yang kekurangan makanan.
Baca Juga: Balas Serangan, Pakistan Tembak Jatuh Pesawat Militer India
“Saya bangga seperti banyak orang Kristen lainnya, puasa di bulan Ramadhan sama sekali tidak mengurangi iman Kristen saya,” tuturnya.
Tradisi ini dipertahankan dari generasi ke generasi. Islam dan Kristen hidup berdampingan di Bethlehem selama ratusan tahun.
Bethlehem memiliki mayoritas Muslim, tetapi juga rumah bagi salah satu komunitas Kristen terbesar di Palestina. (T/Fauziah/EO2)
Baca Juga: Israel Hancurkan Infrastruktur Sipil, Bom Bandara Sanaa di Yaman
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Para Anggota Kongres AS Kecam Rencana Israel Perluas Genosida Gaza